Dari Abu Musa, ia berkata: "Perumpamaan orang mukmin dengan mukmin lainnya, laksana satu bangunan yg saling menguatkan satu sama lainnya. Perumpamaan teman yg saleh, laksana seorang penjual minyak wangi, meskipun kamu tidak mendapatkan minyak wanginya, namun kamu akan mendapatkan semerbak wanginya. Sedangkan perumpamaan teman yg buruk adalah laksana tukang pandai besi. Jika ia tidak membakarmu, maka percikan apinya akan mengenaimu. Seorang bendahara yg amanah, yg menunaikan apa yg telah diamanahkan padanya, maka baginya pahala seperti pahala salah seorang dari dua orang yg bersedekah. (HR. Ahmad Imam Ahmad bin Hanbal, No. 18798)
Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak orang yang menjadi wirausaha justru tidak memali proses yang direncanakan. Antara lain disebabkan oleh: a. Negative displacement Seseorang bisa saja menjadi wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya bekerja, tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selam bekerja, dipaksa/terpaksa pindah dari daerah asal. Atau bisa juga karena sudah memasuki usia pensiun atau cerai perkawinan dan sejenisnya. Banyaknya hambatan yang dialami keturunan Cina untuk memasuki bidang pekerjaan tertentu (misalnya menjadi pegawai negeri) menyisakan pilihan terbatas bagi mereka. Di sisi lain, menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya, menjadi wirausaha pada kondisi seperti ini adalah pilihan terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak bergantung p...
Komentar
Posting Komentar