Pada suatu pagi yg cerah, di sebuah lapangan sepak bola ada sekelompok anak laki-laki yg bersiap untuk bermain sepak bola. Masing-masing dari mereka memutuskan untuk membawa beberapa perlengkapan untuk bermain.
Ada yg datang membawa bola, ada yg membawa sarung tangan kiper, ada yg membawa peluit, tiang gawang dan lain-lain.
Sebelum permainan dimulai, semuanya berkumpul di lapangan dan mulai memilih tim. Namun terjadi perdebatan tentang siapa yg akan memilih anggota tim.
Kemudian mereka memutuskan bahwa orang yg telah membawa benda paling pentinng untuk bermain bisa memilih anggota tim.
Namun, mereka tidak dapat memutuskannya.
Kemudian mereka mencoba untuk mulai bermain dengan semua peralatan yg mereka bawa. Dan satu demi satu mereka mulai mencoba dan akhirnya melihat mana yg paling penting untuk dimainkan.
Permainan dilmulai, hal pertama yg mereka singkirkan adalah peluit, karena mereka berpikir wasit bisa berteriak tanpa menggunakan peluit.
Kemudian penjaga gawang melepas sarung tangannya dan mulai bermain dengan tangan kosong.
Kemudian mereka mengganti tiang gawang dengan beberapa tempat sampah di setiap sisi.
Dan akhirnya, mereka mengganti bola dengan kaleng bekas.
Sementara mereka bermain, di pinggir lapangan ada seorang ayah dan putranya yg menonton mereka bermain. Sang Ayah berkata kepada putranya.
"Nak, lihatlah anak-anak lelaki itu, dan belajarlah dari mereka. Tanpa sepak bola, mereka masih bisa bermain, meskipun permainan mereka apa adanya tanpa peralatan yg memadai."
Salah satu pemain tidak sengaja mendengar percakapan ayah dan anak tersebut, lalu menyampaikannya kepada teman-temannya yg berada di lapangan.
Mereka jadi menyadari bahwa karena ego dan kepentingan pribadi, mereka jadi tidak menikmati permainan.
Pada akhirnya, mereka tidak memainkan pertandingan sepak bola dengan peralatan lengkap, padahal mereka memiliki semua perlengkapan yg diperlukan.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengesampingkan kemauan sendiri dan keegoisan, lalu mulai bermain dengan perlengkapan sepakbola yg sudah mereka bawa.
Pertandingan dimulai, anak-anak menikmati permainan yg juga membantu meningkatkan kemampuan mereka.
Pesan moral
Dalam hidup, setiap orang memiliki tujuan pribadi yg ingin dicapai. Tetapi ketika kita bekerja sebagai sebuah tim, tujuan tim lebih utama daripada tujuan individu.
Dalam kerjasama tim, penting untuk mengesampingkan kepentingan pribadi dan ego kita. Sebaliknya, kita harus fokus bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan cara ini, kita juga akan mencapai tujuan individu dengan meningkatkan kemampuan kita, mendapatkan promosi di kantor, mempelajari proses baru dll.
Komentar
Posting Komentar