Langsung ke konten utama

Q&A Quarter Life Crisis

Hallo Bels


Apa kabar? Selamat bertemu kembali di minggu malam bermanfaat *macam penyiar radio. Semoga kamu selalu diberikan kesehatan dan nama baik di nikmat umurmu saat ini. Hari ini seperti biasa kita akan bahas hal bermanfaat lainnya yang mudah-mudahan bisa membantu segala permasalahan dalam hidupmu. Kali ini kita akan membahas tentang quarter life crisis, suatu fase yang kalau saya tidak salah menghitung tahun, fase tersebut sedang dirasakan oleh generasi 90an termasuk saya. Sebetulnya apa sih quarter life crisis itu? Apakah sifat cepat marah, kehilangan jati diri, resah gelisah, dan tiba-tiba mempertanyakan keberadaan diri kita di dunia ini sebenarnya untuk apa termasuk dalam quarter life crisis? *nah loh. Ini dia yang akan dibahas dalam diskusi kita kali ini bersama ahlinya.
.
Seperti biasa diskusi kita ini akan ditampilkan berupa pertanyaan dan jawaban yang sudah saya rangkum dari hasil diskusi. Namun yang berbeda kali ini pertanyaan dan tanggapan dari momod atau moderator akan saya tampilkan, karena saya merasa akan berasa ada yang kurang kalau pernyataan momod dihilangkan dalam diskusi. Momod kita dalam diskusi cukup baik membuat jalannya diskusi lebih menarik, momod kali ini adalah teman saya teh Sifat dosen salah satu Univ di Bandung. Dan yang menjadi nara sumber kita kali ini adalah kang Zein seorang psikolog yang sedang dalam pendidikannya melanjutkan S3 di UGM.

Ini dia biodata narasumber kita, yeay!

*Biodata :*

*Nama Lengkap 👱🏼‍♂:*  Muhammad Zein Permana

*Panggilan 👱🏼‍♂ :*  Kang Zein

*Ttl 🏡 :*  Jakarta 7 november 1986

*Pekerjaan 👨🏻‍💻:*
Idea Synthesizer

*Tempat tinggal/domisili :*  Bandung-Jogja

*Instagram/line/facebook📲 :* zein permana

*Hal yang harus orang tahu tentang quarter life crisis :* Kurang bergerak


Oke kita langsung masuk ke Q&A ya, check this out!

*Momod:
masih pemanasan dulu kang😆

dimulai dari pertanyaan pertama nih kang

apa seh *idea Synthesizer* tuh?

*Kang Zein:
nah...
yaitu seseorang yang senang membantu orang lain untuk mencapai tujuan dan performa hidup yang lebih tinggi dari sebelumnya, melalui pendekatan sintesa ide dan logical framework

makanya kalo ngobrol sama saya, biasanya saya pastikan runut, sistematis, dan masuk akal logika berpikirnya;

saya eksplor ide-ide-nya; dan saya ajak untuk bisa berpikir dan melakukan *lebih* dari apa yang pernah dia lakukan dan bayangkan

*Momod; 
nah terus nih kang tadi abis tanya ke anggota diskusi beberapa menjawab sedang berada pada fase QLC ini

Terus ada yang baru tau kalau kondisinya dia sedang dalam QLC

ini langsung masuk diskusi kita nih kang, Apa seh quarter life crisis ini?
silahkan kang zein pemaparannya😁

*Kang Zein:
Oke
aku cerita dulu aja yaaa
soalnya ini nyambung banget sama *concern* aku sekarang nih
Agak panjang dikit

saya sedang berasyik-masyuk dan concern sekali untuk mengkaji relasi antar pribadi yang bertujuan (goals related interpersonal relation); dan model perluasan diri melalui relasi (self-expansion model).

Kegiatan ini cocok dan didukung oleh latar belakang pendidikan saya yang S1 dan S2-nya di bidang psikologi sosial, dan saat ini sedang melanjutkan S3 program doktor ilmu psikologi di Universitas Gadjah Mada

di awal tahun 2018 ini punya ide besar

ide besar saya adalah *membuat generasi muda INDONESIA punya kreativitas dan dorongan akan berkarya dan berprestasi yang tinggi*

saya pun mencoba mem-break down ide besar itu dan mencoba untuk mewujudkannya
ternyata memang *SUSAH*

bukan karena ide-nya terlalu besar

tapi setelah di-*riset di lapangan* (periode mei - oktober 2018)

hasilnya *SAAT INI* tidak mungkin membuat generasi muda INDONESIA punya kreativitas dan dorongan akan berkarya dan berprestasi yang tinggi dalam kondisi yang seperti sekarang

*why?*

akibat tuntutan dan dorongan pertemanan; tontonan; tongkrongan; dan juga pergaulan

isi yang *memenuhi ruang pikiran* anak muda tidak jauh dari bagaimana mendapatkan pasangan
mempertahankan pasangan
dan mengatasi perpisahan dari pasangan

jadi pastinya susah ngajak pemuda untuk bisa berkreasi, berkarya dan berprestasi, kalo yang ada di kepalanya itu ya sesuatu yang memang ngga ada hubungannya ke situ

dan isi kepala yang penuh dengan hal-hal ga penting ini akan memenuhi terus isi kepala para pemuda, sampai tiba biasanya di umur 25 (rata-rata orang mulai bener mikir)

di titik pada akhirnya dia kritis sama diri sendiri

*emang gua mau jadi apa?*

*masa gua mau gini-gini aja?*
kesulitan menjawab pertanyaan itulah yang oleh orang awam itu disebut dengan *Quarter life crisis*
tidak semua orang mengalami *Quarter life crisis*

hanya orang-orang yang semenjak umur 18-25,
yang kegiatan *sehari-harinya tidak bermakna dan tidak berguna lah* yang mengalami itu

jadi *Quarter life crisis* itu adalah krisis identitas dimana seseorang tidak mampu menjawab siapa dirinya dan mau ngapain dia

*Momod:
Nah terus kang kenapa bisa ada yang sampai stress menghadapi krisis ini?
Menurut kang zein, solusinya harus apa seh?

*Kang Zein:
biasanya secara umum, stressnya itu untuk ngejawab:

*emang gua mau jadi apa?*

trus

ciri-ciri orang yang berpotensi masuk di *Quarter life crisis*

ada 2
  1. yang selama umur 18-25 tidak memiliki karya dan prestasi
  2. dan atau yang karya dan prestasinya ini tidak memberi manfaat dan makna bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya
solusinya gimana?
nah
mulai dari sekarang berusaha untuk kenali diri
istilahnya *know yourself*
tapi si *know your self* ini bukan berarti mengenal diri dalam artian sempit
si *know yourself* nya ini perspektif-nya lebih ke sosial
diri gue yang seperti apa sih yang bisa dapet dan ngasih meaning
jadi... ada tahapan manusia jadi bener-bener manusia (hehehe)
1, ketika dia bisa menemukan *meaning*
2, yang dengan meaning itu dia menjadi *well-being* , bahagia menerima tuntas ikhlas
3, dan well-being ini ga bisa disembunyikan dan pasti menular, yang istilahnya itu *flourishing*
nah *quarter life crisis* itu ada di level mencari si *meaning*

*Momod; 
Jadi solusinya memang dari diri kita sendiri ya kang dengan *know your self*

*Kang Zein
naaah
tapi sebetulnya niiih
*mengenal diri* itu bukan ke *dalam*
tapi sebenernya *ke luar*
jadi cara untuk bener-bener *know yourself* itu begini:
jadi ada beberapa langkah kunci cara kita membuat kehidupan sehari-hari kita bermakna (ini saya sebut *know yourself*)

*pertama* - tanyakan secara konsisten ke orang disekitar kita *apa yang bisa saya bantu?*

*kedua* - temukan pola perilaku bermanfaat apa yang paling bisa kita lakukan pada orang lain

*ketiga* - refleksi dan evaluasi, apakah pola perilaku yang sudah kita temukan itu mencakup indikator ini: *easy, enjoy, excellent, earn*

so langkah pertama adalah sering bertanya ke semua lingkungan dan jejaring kita *apa yang bisa dibantu*
kemudian dari langkah pertama itu, kita ulik dan cari *pola bantuan* seperti apa yang sering kita lakukan
abis itu... cek melalui indikator 4-E... apakah pola itu kita banget

*easy* --> gampang banget kita lakukan,
*enjoy* --> kita seneng melakukan hal itu, *excellent* --> cuma kita yang bisa bener-bener ngedeliver dengan baik hal itu,
*earn* --> berpotensi dibayar / di-monetize
begitu kira-kira
rumus sederhana-nya menghindari *quarter life crisis* melalui *know yourself*

*Momod
Wah..Sederhana banget ternyata, tapi susah buat dilakuin😆
Nah ini udah ada yang masuk beberapa pertanyaan kang

#Pertanyaan 1⃣
Kalo awal 20an disebut nya kan emerging adulthood..fase dr remaja menuju dewasa, Kalo akhir 20an disebutnya apa yaa?
Itu jg crisis soalnya..utk sebagian org

*Kang Zein
gabisa dipukul rata...
bergantung konteks budaya tempat si standar itu diterapkan

kalo ngeliat sekarang.. ga bisa emerging adulthood itu di awal 20-an

bahkan ciri-ciri emerging adulthood (di Indonesia khususnya kota-kota besar), itu rata-rata di 16-17

di daerah2 terpencil Indonesia sih mungkin 20
krisis akhir dewasa biasanya (pake literatur barat) terjadi pas umur 40
makanya banyak istilah (yang ternyata mitos) *life begins at 40)

*Momod;
duh kepo kang😆 biasanya krisis apa aja yang terjadi pas usia 40 tahun selain ostheoporisis dan menopause😅
btw...teman-teman kalau misalnya ada yang mau menanggapi boleh ya

*Kang Zein
oooh...

sorry2...

kayanya aku bahas dulu soal definisi ilmiah *krisis*

supaya nanti seragam ya...

*krisis* itu bukan berarti *ngga ada* atau *langka*

misal

*krisis pangan*

bukan berarti pangan kita langka atau ngga ada
ADAAA, tapi ngga terjangkau oleh daya beli kita
ADAAA, tapi ngga merata sama kita
contoh lain

*krisis pendidikan*

bukan berarti sama sekali ngga ada pendidikan
ADAAAA, tapi tidak semua orang bisa mengakses
nah *Quarter life crisis*
atau another *LIFE CRISIS* lainnya itu berawal dari krisis identitas

pertanyaannya soal *capaian* dan *siapa gue*
kalo *Quarter life crisis* itu terjadi pada umur 25 (rata-rata begitu)

juga ada di masa-masa lain dalam kehidupan
begitu @⁨Sifat⁩
ko sepi?
lanjut lagi aja nih?

*Momod
lanjut kang...ini masih pada mencerna sepertinya
😂😂😂😂

*Kang Zein
*bedanya umur 25, sama 40 dimana?*

*Other: LANJOOOT kang
*Other: Iya betul 😂
*Other; Kang, punten..salam kenal sebelumnya. Jadi gini, pernah ada istilah fase "saturn return" di usia late 20's yg mempengaruhi emosi seseorg dalam mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya

Trus jg di usia 27 ada dikenal 27 club dimana kita temukan publik figur yang memilih cara suicide karena masalah2 hidupnya

Nah apakah mmg benar2 demikian saat late 20s juga ada fase yg spesial sehingga kita yg mengalami punya pergeseran terkait makna hidup?

*Kang Zein;
yak betul... semuanya karena berusaha mencari *meaning* kalo kata @⁨Luluk Aulianisa⁩ itu *makna hidup*

tapi intinya diawali dari 2 kegelisahan


1. yang selama umur 18-25 tidak memiliki karya dan prestasi

2. dan atau yang karya dan prestasinya ini tidak memberi manfaat dan makna bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya

buat 27 club misalkan (kurt cobain, Janis joplin, amy winehouse) mereka di poin 1 udah aman dan terkenal...

tapi mereka gagal menjawab nomer 2

depresi deh
 
*Kang Zein
*bedanya umur 25, sama 40 dimana?*
*kesamaannya*
sama pertanyaannya...
*capaian gue apa nih sampe umur segini*

sama

*gue dikenal sebagai seorang apa / siapa*

itu kesamaannya...

beda-nya di umur *25* orientasi-nya untuk menaklukan dunia, skala global, mesti keren dahsyat hebat (makanya yang krisis disini jadi stress dan depresi karena ngerasa belum keren)

kalo di *40* itu kaderisasi dan ingin menghasilkan generasi penerus yang unggul (yang negatifnya, biasanya disebut *puber kedua*, karena malah pengen nikah lagi, hehehe)

*Momod;
ini biasanya terjadi pada laki-laki yang pengen nikah lagi mah😆
Kang lanjuuuuut ya ke penanya ke dua

*Kang Zein; 
pada perempuan suka *ngeselin* maksa anak cepet nikah dan punya anak

*Momod:
 🤭🤭🤭

*Momod;
nah penanya kedua ini butuh arahan, karena lagi galau kang

ini pertanyaaannya

#Pertanyaan ke-2⃣
Bagaimana menentukan pekerjaan, ke depannya bakal seperti apa, kerja di mana masih bingung?

*Kang Zein;
*pertama* - tanyakan secara konsisten ke orang disekitar kita *apa yang bisa saya bantu?*

*kedua* - temukan pola perilaku bermanfaat apa yang paling bisa kita lakukan pada orang lain

*ketiga* - refleksi dan evaluasi, apakah pola perilaku yang sudah kita temukan itu mencakup indikator ini: *easy, enjoy, excellent, earn*

coba aja dulu deh... SEBULAAAN aja ngelakuin ini

kita akan punya kebiasan:

*1 bantu orang*
*2 membangun kebiasaan produktif*

inget prinsip hidup ini:

*PEKERJAAN HANYA DATANG PADA ORANG-ORANG YANG SIBUK BERKARYA & BERPRESTASI*

bukan pada yang melamar

silahkan temen-temen cek bursa tenaga kerja di Indonesia

berapa banyak dari lamaran kerja di terima?

survey kami di APIO, kurang dari 5%

sisanya dari referal dan bajak membajak

yang gimana itu referal dan bajak membajak?

*Momod;
quote of the day😍

*Kang Zein;
yang menunjukkan performa yang helping dan memang produktif

*Other;
Kalau berbeda dengan jurusan kuliah bagaimana? Akan berbeda dengan kompetensi kita dari hasil belajar

*Kang Zein;
*1* saya berkeyakinan bahwa ilmu apapun yang diajarkan di bangku kuliah adalah ilmu yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.. disitu challenge-nya

melakukan langkah-langkah *know yourself* diatas, juga untuk menchallenge diri kita, bisa ngga helping yang fit sama kebutuhan di sekitar, dari apa yang kita pelajari

*2* rupanya dunia industri tidak membutuhkan kompetensi sesuai jurusan kuliah.. misal, creative problem solving (ini paling banyak dibutuhkan), kira-kira jurusan apa? hehehe

jadi... segala opsi bisa terbuka

asal kita *MEMULAI*

ngga jauh-jauh,

yaitu *JADI SOLUSI KONGKRIT, bagi lingkunga sekitar kita*

begitu @⁨other⁩ dan @⁨momod

*Other; 
Oke mengerti, dicoba sebulan dulu ya kak

*Kang Zein;
yuuuk

*Momod;
semangaaaat mencoba satu bulan ini💪🏼💪🏼
kaaaaang next pertanyaan ketiga nih kang, tentang fenomena😆
terus chatnya pending😅

Kang Zein;
 😜

*Momod;
#Pertanyaan ke-3⃣
Apakah ada orang yg tidak mengalami QCL atau dampak fenomena itu kecil pada dirinya? Kenapa?

*Kang Zein;
ada... lumayan banyak terutama pada para pemuda di desa, yang ekspektasi akan *capaian* dan *prestasi* ga begitu tinggi...

kan rumusnya dua ini:
  1. yang selama umur 18-25 tidak memiliki karya dan prestasi
  2. dan atau yang karya dan prestasinya ini tidak memberi manfaat dan makna bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya
kalo di 1 aman, dan 2 juga aman

ga akan crisis... udah merasa dapet *meaning*, ya gampang buat *well-being*

*Momod;
tetep yaaa dua itu lagi yang paling penting

*Kang Zein;
yoyoy

*Other;
👌🏻 Be a pemuda-kota-dengan-kearifan-lokal. (Hehe)

Inti dari semuanya adalah "hidup yg manfaat" yaa...
Sebaik2nya manusia...
*yes, dpt poinnya, terima kasih 👍

*Momod;
kaaaaaang penanya ke empat yaaaaa, ini panjang, karena mengalami krisis yanh cukup panjang dan menarik diri dari sekitar☹

#Pertanyaan ke-4⃣
Aku sudah tahu diriku mau kemana dan mau apa. Aku pun udah mempersiapkan itu sejak lulus kuliah 2015. Tapi semuanya jadi stuck sampai skrg, sejak kehilangan bapak 2017 lalu. Kebetulan aku gak deket sama ibu dan kakak2 di rumah. Sekarang tanpa bapak, rencana2 itu kayak sia2 dan aku gak ngelakuin banyak progres. Justru jadi meminimalkan aktivitas.

Aku gak tau ini masuk ke quarter life crisis atau nggak. Tapi merasa hidupku lagi dilanda krisis karena kondisi ini. Aku jadi jauh dari produktif dan sering menarik diri, kanh, selama 2 tahunan ini.

Boleh aku minta saran kah apa yg harus aku lakukan?

*Kang Zein;
aku garis bawahin kata *rencana* ya
ketika punya *rencana* dan ada seseorang (Bapak) yang akan punya andil besar dalam *rencana* itu ngga ada, jadinya susah untuk melanjutkan

gitu ya?
betul gitu ngga?

*Momod;
betul kang
katanya
yang nanya malu kalau di mention jadi titip saya yang jawab😅

*Kang Zein;
okey
ini penting nih buat temen-temen semua
saya mau *ngoreksi mindset*
sorry yaketika saya bilang problem crisis itu berawal dari dua ini:

kan rumusnya dua ini:
  1. yang selama umur 18-25 tidak memiliki karya dan prestasi
  2. dan atau yang karya dan prestasinya ini tidak memberi manfaat dan makna bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya.
apakah keduanya merujuk pada hal *ABSTRAK* atau *KONGKRIT* ?
DI poin 1...

ada *CAPAIAN* ngga? KONGRKIT
ada *PRESTASI* ngga? KONGRKIT

kan ngga nanya

*ada rencana ngga?*
*punya tujuan ngga?*
MINDSET yang bener itu

bukan *plan* baru *build*

begini mah ABSTRAK, NGIMPI DAN ANGAN2 DOANG
mindset yang bener itu...

*BUILD* baru *EVALUATE*

sorry nih ya...

kalo temen-temen ngerasa temen-temen dari sekarang udah nyaman

karena ngerasa udah punya perencanaan, dan tujuan yang keren

itu

*SALAH*
karena yang penting itu mulai *BUILD* dan *EVALUATE*
contoh:

saya mau jadi kuliah S2 luar negeri

jangan *mau*

anggap aja *SEKARANG SUDAH KULIAH DI LUAR NEGERI*

so everyday...
speak in english, read in english, dan mulai kajian hal ini itu seperti halnya sudah di luar negeri
BUILD and EVALUATE
begitu
so...

NGGA ADA ALESAN....

kasian BAPAK dijadikan alasan untuk kamu TIDAK BERDAYA

*BUILD*
and
*EVALUATE*

buat orang-orang yang ada BANGGA...
doakan BAPAK

*Momod;
Berarti fokusku yang salah ya?

Apa artinya aku harus mengesampingkan perasaanku yang masih memikirkan bapakku yg sudah gak ada?

*Kang Zein;
FAKTA-nya gimana?

perasaan itu ngga jadi apa-apa kan?
jadi DOA ngga
jadi manfaat ngga

galau dan krisi iya?

ngga jadi deket juga sama mama dan kakak-kakak

apa itu kira-kira perasaan yang harus dipertahankan?
perasaannya bukan di kesampingkan, tapi di kelola secara appropriate...

kesedihan ini ngga menjadikan dirimu ngga bahagia dan produktif

*Momod;
Bener. Kayaknya mmemangharus keluar dari kesedihanku sendiri.

kaaaaang....masiiih semangaat???

next penanyaaaa ke 5 yaaaa kang😁

*Kang Zein;
ok

*Momod;
ini dari yang segedung kuliah sama kang zein🤭🤭

#Pertanyaan ke-5
Tanya Life crisis

Nama: Sepi
Domisili: Jogja

Kang Zein kita sekampus cuma aku belum sampai lantai 5 🙊, kapan2 boleh diskusi dong...

_Pertanyaan_
Kenapa yg digarisbawahi pada quarter (usia 25) padahal krisis di tiap tahap perkembangan akan selalu ada?

*Kang Zein;
karena krisis-nya itu eksistensial

yaitu berkaitan dengan tadi *capaian* dan *manfaat*

kalo di tahap-tahap perkembangan (baik teori siapapun itu), kan krisis utamanya adalah *bagaimana melewati fase satu ke fase selanjutnya*

begitu

ayoooo kapan-kapan kita nongrong bareng

*Other;
Halo kang... Aku gamau nongkrong, semutan 😜.

*Momod;
tanggapannya ini??😅

*Other;
 Adalagi buaji
Padahal mnrt aku krisis eksistensi ga hanya ada di usia 25. Dgn bentuk yg beragam

Tp kenapa quarter,kenapa fokusnya di 25?

*Kang Zein;
setuju...

patokannya itu dua:
  1. yang selama umur 18-25 tidak memiliki karya dan prestasi
  2. dan atau yang karya dan prestasinya ini tidak memberi manfaat dan makna bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya
kenapa ada angka *25*, karena menggunakan paradigma *RATA-RATA*

tapi kan ga pernah ada yang nanya, *standar deviasi-nya berapa?* hehehe

jadi bukan karena umur...

tapi krisis karena *capaian* dan *manfaat* tadi

maka tren-nya bisa berulang, atau bisa ngga di 27

intinya di dua itu tadi

Other;
Ini bukti aku butuh baca lebih banyak.
Okay, terimakasih Kang. Kapan2 hayuk diskusi di kampus🙏

*Momod
selamat meet up geng UGM😌
ok neeeext pertanyaan ke 6 yaaa kang

pertanyaan ini tentang masa lalu

seperti lagu inul..masa lalu...biarlah masa lalu..jangan kau ungkit jangan kau ingat🎶🎶

#Pertanyaan ke-6⃣
Kak bagaimana caranya menghadapi diri sendiri yang tidak bisa menerima kesalahan-kesalahan masa lalu.
Sepertinya masa lalu memiliki pengaruh besar hingga saat ini.
Terimakasih ka

*Kang Zein;
 🤣
emmmmm
ngga bisa
kalo masih mikir bahwa masa lalu itu berpengaruh terhadap saat ini

maka gapunya saran untuk bisa berubah
*karena ngga akan berubah*
karena perubahan itu *HERE & NOW*
gimana cara melupakan masa lalu... ya *HERE & NOW*
gitu, hehehe

*Momod;
Bagaimana jika orang-orang dalam lingkungan juga terus menghakimi kita sehingga sepertinya tidak ada jalan lain untuk mengubah kondisi itu.

 👆🏼
itu tanggapannya kang
Spertinya kesalahannya sangat besar begtu

*Kang Zein;
nah ini mindset yang kurang tepat juga
kita memang *TIDAK AKAN BISA MERUBAH ORANG LAIN*
yang bisa kita lakukan adalah *MERUBAH DIRI KITA*
cara *know yourself* itu, bukan untuk membuat orang lain berubah dan terbantu

saya pengen ngajak untuk kita punya HABIT MEMBANTU

yang pastinya merubah diri kita
begitu
jadi kesalahan terbesarnya apa?

MINDSET
kalo *HERE & NOW* -nya ngomongin masa lalu

ya ga akan bisa ngomongin masa lalu, wong saat ini aja ngomong masa lalu ko bukan saat ini

begitu...

perubahan itu bukan karena lingkunga menerima

tapi karena kita berubah, maka penerimaan lingkungan akan berubah

ingat

*meaning*

*well-being*

*flourishing*

*Momod;
Sampai di merubah diri.
Terimakasih kak 🙏🏻

Apa boleh melupakan saja masa lalu begitu saja ?

Sudah berusaha di titik memaafkan diri sendiri

Tapi takut terhakimi terus menerus

*Kang Zein;
boleh banget...
saya beberapa tahun terakhir mendalami literatur Islam lebih dalam...
dan ternyata indahnya itu ya ga pernah ngomongin masa lalu lagi... tuntas
persis tadi yang dinyanyikan sama @⁨momod

masa lalu biarlah masa lalu
here and now yang penting
jangan sampai direbut masa lalu

*Momod;
masa lalu tuh ibarat kata spion motor, diliat cuman sesekali

karena yang harus kita liat adalah masa depan

*Kang Zein;
syedaaap

*Momod;
mariii kita lanjuuut ke pertanyaan nomor 7

#Pertanyaan ke-7⃣
Bagaimana cara menghadapi pekerjaan yg penuh dengan jobdesk dan tekanan?

*Kang Zein;
diselesaikan
semua pekerjaan kan memang begitu, hehehe
yang penting selesai (ada *capaian*)

*Momod;
Justru itu kang kerjaan saya ngurusin komplainan jadi rasanya ga pernah beres
resign aja apa ya🙈

*Kang Zein;
😆😆😆
akhirnya sekarang bisa komplain soal kerjaan ya?
yang dibutuhkan di perkerjaan itu adalah tekanan
tekanan yang baik dan pas, untuk bertumbuh
 istilahnya *eustress*

jadi wajar
cuma memang tugasnya *penanya* adalah

mencari *meaning* dalam pekerjaan itu
kan *capaian* udah pasti diawasi tuh... tapi kadang dapetin *meaning* yang susah saking monoton dan berulang
misalnya dokter saking banyaknya pasien, jadinya tidak menganggap pasien sebagai manusia lagi, tapi seperti seonggok daging, ga sempet di sapa dan ditanya

atau angkot, yang menganggap semua penumpang itu *muatan*

itu kan *capaian*

tapi kurang *meaning*
jadi coba lah mencari *meaning*, ada apa dibalik *komplain*
hehehe

*Momod;
ada apa dibalik komplain

cocok sepertinya mengganti lagu

ada apa denganmu🤔

*Kang Zein;
gkgkgk

*Momod;
Intinya ambil sisi positif nya ya kang. Semua pasti ada kebaikannya. tapi untuk melewati kejenuhannya itu gmn ya? Hhe

*Kang Zein;
burnt out?
makanya perusahaan sekarang itu menggunakan pendekatan gamification
seperti main game
ada naik level
kalo perusahaannya belum pake itu
 ya harus nyari tantangan sendiri
gamification itu prinsip-prinsip yang ada dalam game, diterapkan di setting tempat kerja...

ada level, reward, bonus, hukuman, game over, tambah nyawa, macem2

perusahaan udah makin begini...

untuk memfasilitasi millenials, yang males dikit bilangnya jenuh dan ga cocok sama personality kerjaannya, hehehe

*Momod;
dikampus juga aku nerapin sistem ini😁
ok neeeexxxt kang

*Kang Zein;
chakeeeeuuuup

*Momod;
#Pertanyaan ke-8, waktu makiin malam
pertanyaan selanjutnya dari tetangganya last child
mengenai inner child

Mau ikutan nanya, gimana caranya biar kepercayaan diri itu tumbuh sebagaimana mestinya sementara dari kecil suka di "kecilkan" sama ortu sendiri, dibanding bandingkan dgn KK sendiri, akibatnya dilain sisi saya masih belum selesai dg innerchild saya sekalipun umur saya sudah 30+ dan sudah berkeluarga, dan gimana caranya berdamai dengan innerchild?

Aku kadang merasa butuh psikolog untuk meringankan masalah innerchild, tapi malu kalo ketemu langsung jd ikutan forum beginian siapa tau membantu memetakan masalah dan dapet solusi, tapi ttp berani nya anonim

setelah lulus SMA saya sudah harus mulai bekerja untuk membiayai kuliah sendiri (krn keadaan ortu yg sudah tidak bisa membiayai kuliah saya) kalo dibandingin dg KK saya yg kuliahnya dibayarin ortu (menurut saya ini pencapaian saya dalam hal kemandirian) tapi tetap saja mama saya ngebandingin saya dg kk dlm hal nilai (IPK), saya jadi merasa kok dimata mama, usaha saya selalu tak berarti

Jd sampe skr saya suka sedihan gitu kalo di hadapi masalah jd cenderung nangis dulu baru cari solusi

Terlebih lagi mama saya tinggal sama saya, setelah rumah dijual mama milih tinggal sama saya daripada kakak kakak saya yg lain nya, padahal maksudnya mau nyembuhin innerchild tapi orang yg bikin saya belum sembuh dari innerchild ada disisi saya yg saya tau itu adalah pintu surga yg harus saya pelihara dan rawat baik baik di masa tua nya

*Kang Zein;
innerchild emang penyakit ya? hehehe
aku bukan orang psikologi yang menyetujui mazhab masa lalu dan korban pengasuhan anak kecil, hehehe

kalo baca Vigotsky, membangun percaya diri itu lewat interaksi

dan itu memang dimulai dari kecil, tapi polanya terus terbangun hingga kini
yang penting dengan siapa sekarang kita berinteraksi

ngomongin apa terkait interaksi

itu yang penting
jadi, apa-apa yang berkaitan dengan masa lalu, menurut saya *ada mungkin pengaruhnya*, tapi ngga signifikan dan ngga relevan
itu satu
*kedua*

innerchild justru kita butuhkan
‬untuk kreativitas, building konteks, kritis, problem solving, keleluasaan pikiran, keterbukaan, dan mudah untuk memaafkan
ga masalah
fokus disini aja nih

build interaction

*Momod;
Baiklah sepertinya tidak ada tanggapan
neeext yaaaa dua lagi kang💪🏼
pertanyaan selanjutnya dari anak vintage era 20'an
#Pertanyaan ke-9⃣
Kang saya Viki dari UNDIP. Usia 22. Skrg udah kerja di salah satu perusahaan BUMN. Saya mau nanya kang, pertanyaan klasik. Apa sih sebenernya yg di cari dalam hidup dan sebenrnya diusia 20an itu yg harus kita punya apa sih kang?

Soalnya tuh saya kayak suka minder ketika liat orang" yang lebih dari kita. Dan sellau kayak merasa kurang. Kayak ada rasa takut akan kegagalan dan ga akan mencapai menjadi orang sukses.

*Kang Zein;
hai VIKI....

nah... itu dia pertanyaan krisis, hehehehe
kalo Viki bisa jawab, aman

kalo ngga, berarti lagi krisis
karena jawabannya tiap orang beda-beda
bergantung dua tadi
*capaian*
*manfaat*
*minder*
juga karena memang kita ngga tau apa yang dicari

makanya menjadikan orang lain (ORANG BANYAK) MALAHAN

sebagai referensi
 makin lah minder, hehehe
jadi Viki... please, you tell us
apa capaiannya? apa manfaatnya?

kalo belum ada

yuk mulai *BANGUN*

*Momod;
silahkan @Viki tanggapannya

*Other;
Sebenrnya capainya sih lebih ke status karyawan ya kang. Soalnya saat ini masih pegawai non organik 😓.

*Kang Zein;
nah... manfaat?
apa cuma itu?
pastinya seorang Viki kan bisa lebih dari itu

*Other;
Oh iya ya mas.
Manfaatnya pengin bahagiain orang tua sih ya kang
Siaappp kang berarti emg harus di tetapkan ya kang

*Kang Zein;
yap
betooool

*Other;
Sudah mulai ada gambaran kang

*Momod;
semangaaaat bung viki💪🏼💪🏼
kemudian teringat viki prasetyo🙈
ok pertanyaaaaaan terakhiiir di diskusi kita malam ini

*Kang Zein;
@⁨Momod saa aeee ah

*Momod;
#Pertanyaan ke-10⃣
Gimana dengan attachment kang..

Kan ada 4 attachment tuh klo ga salah, aku ngerasa ada di attachment low avoidance high anciety.

Dikit2 cemas, dikit2 curiga merasa diri ga berharga, tp merasa perlu ada ikatan emosional sama orang. Gimana cara mengubah kecemasan dan kecurigaan itu?

Masuk ke life crisis kan ya kang hehe

*Kang Zein;
asyik... grup ini mah orang-orang cerdas yaa
kaya lagi seminar ini mah, ahahahaha
prinsip utama attachment itu kan bukan di tipe-tipe sebetulnya
silahkan cek mulai dari mbah-nya Bowlby, Ainsworth, atau sampe peneliti kontemporer kaya Shaver sama Mikulincer, tetep aja intinya ngomongin secure vs insecure
Dikit2 cemas, dikit2 curiga merasa diri ga berharga, tp merasa perlu ada ikatan emosional sama orang itu kira-kira ciri yang secure apa ngga?
kan ngga
 dan insecurity ini kalo relevansi-nya (kaitannya / hubungannya) sama life-crisis itu apakah selama ini

seseoang itu sudah merasa secure ngga dengan *capaian* dan *manfaat* yang dia berikan
orang yang merasa cukup.. ya pasti secure dong.. aman.. dan mudah untuk menerima masukan, ngga mudah ngebandingin sama orang, ngga akan curigaan... toh aku udah cukup
begitu

*Momod;
✋🏼 apakah sikap controlling itu menandakan kita insecure? Karena cemaa dan curiga sesuatu ga berjalan sesuai inginnya kita?

*Kang Zein;
 bergantung
sebetulnya wajar yaa
karena memang kebutuhan manusia itu untuk
explain
predict
and control

apapun yang ada di sekitar kita
yang insecure itu justru ketidakmampuan mengontrol

*Momod;
✋🏼 apakah org insecure akan bersikap suka mengontrol segal sesuatu? Karena merasa cemas dan curiga sesuatu ga berjalan sesuai inginnya kita? 👌

*Kang Zein;
kebalikannya... ketidakmampuan mengontrol malahan

*Momod;
Terima kasih kang atas jawabannya

hamdallah..semua pertanyaan sudah selesai dijawab meskipun masih ada beberapa penanya yang belum berkesempatan bertanya didiskusi kita malam ini

sebelum kita akhiri diskusi malam ini, silahkan kang zein untuk closing statement-nya mengenai *quarter life crisis*

*Kang Zein;
 ya...

*quarter life crisis* sebetulnya sama dengan life crisis pada umumnya yang bersumber dari dua hal

*capaian* dan juga *manfaat*

dua-duanya isu eksistensial terkait diri

maka yuk *BE YOURSELF*

yang kaya gimana?

*TO BE YOUR SELF, YOU HAVE TO BE SOMEONE THAT MATTER TO OTHERS*

itu aja pesan saya

sampai jumpa lagi

hatur nuhun

wallahualam

*Momod
Hatur nuhun kang zein atas keluangan waktunya dan ilmunya, semoga dipermudah perkuliahan S3-nya, lancar karir, dan selalu didekatkan dengan orang-orang baik.

Semoga diskusi kali ini menjadi amal jariyah kang zein🙏🏼

Terima kasih juga buat teman-teman semua, yang sudah turut serta dari mulai ramai keprok sampai sepi berbunyi jangkrik

Saya sifat momod malam ini undur diri, mohon maaf lahir batin jiga lebaran tak sempat salaman🙏🏼
selamat berisitirahat semuanya❤
..
Quarter Life Crisis via glass ladder group

Nah itu dia Q&A antara kang Zein, momod, dan beberapa peserta diskusi. Apakah kamu setuju dengan kang Zein?
Setuju tidak setuju tapi inilah quarter life crisis yang mungkin saat ini atau nanti akan kamu dan Ogut rasakan. Semoga ada manfaat dari diskusi kita kali ini, selain mengenal apa itu quarter life crisis mungkin kita juga bisa belajar menjadi momod yang baik *lol



"Kedewasaan bukanlah fungsi usia, tapi fungsi pengendalian diri"
-Mario Teguh- 




Semoga bermanfaat.

Salam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis SWOT Perusahaan Kontraktor

Berikut adalah bahasan analisis SWOT pada perusahaan Construct yang pernah dibahas pada buku analisis SWOT Freddy Rangkuti. Mari kita simak! Buku swot via Freddy Rangkuti Misi Perusahaan   PT. CSTRUCT adalah sebuah perusahaan dengan diversifikasi bidang usaha yang luas, meliputi jasa konstruksi, reality dan properti, perdagangan dan industri, baik dalam skala nasional maupun internasional. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan ini senantiasa mengutamakan prestasi dan citra baik, serta berusaha menjadi perusahaan yang terkemuka dibidangnya. Semangat inovasi serta penguasaan teknologi terus dipacu demi pertumbuhan dan pengembangan usaha yang berkelanjutan yang menghasilkan produk-produk berupa barang maupun jasa yang bermutu dan bernilai tambah tinggi. Melalui pertumbuhan yang sehat dan hasil usaha yang tinggi, perusahaan ini selalu memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berhubungan dengannya. Visi misi perusahaan via contoh.pro Sumber Daya Manusia (SDM) adalah as...

Kewirausahaan : Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang

Pandangan Ahli Ekonomi 1)       Wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. 2)       Wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi dan perbaikan produksi lainnya. 3)       Dengan kata lain, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa. Pandangan Ahli Manajemen 1)       Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis dan orgasisasi usaha baru ( Marzuki Usman, 1997:3 ). 2)   ...

Diskusi: Love your self (You can't love someone until you learn to love yourself)

Hallo Bels Apa kabar? semoga kamu selalu diberikan kesehatan dan nama baik. Bahasan kali ini sedikit berbeda, karna kita akan membahas mencintai diri sendiri melalui tanya jawab yang terjadi dalam diskusi sebuah grup whatsapp. Sebuah forum independen yang beranggotakan pemuda-pemudi dari berbagai aktivitas, universitas maupun lembaga kepemudaan dengan cita-cita bersama membangun mental diri dengan semangat kontribusi bersama. Forum itu bernama Love your self Indonesia. Dengan visi mewujudkan generasi muda Indonesia yang memiliki kualitas hidup dan kesehatan mental yang baik. Mereka mempunyai misi diantaranya mengadakan kegiatan-kegiatan terkait dunia komunikasi psikolog di masyarakat, mengadakan pelatihan sebagai sarana terapi untuk diri sendiri, menjadi jembatan bagi masyarakat yang peduli terkait mental health dan penderita gangguan kesehatan mental. ** Dalam diskusi kali ini mereka menghadirkan seorang narasumber atau yang biasa disebut Bomber seorang psikolog klinis dan jug...