Langsung ke konten utama

Analisis SWOT Perusahaan Kontraktor

Berikut adalah bahasan analisis SWOT pada perusahaan Construct yang pernah dibahas pada buku analisis SWOT Freddy Rangkuti. Mari kita simak!
Buku swot via Freddy Rangkuti
Misi Perusahaan 
PT. CSTRUCT adalah sebuah perusahaan dengan diversifikasi bidang usaha yang luas, meliputi jasa konstruksi, reality dan properti, perdagangan dan industri, baik dalam skala nasional maupun internasional. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan ini senantiasa mengutamakan prestasi dan citra baik, serta berusaha menjadi perusahaan yang terkemuka dibidangnya. Semangat inovasi serta penguasaan teknologi terus dipacu demi pertumbuhan dan pengembangan usaha yang berkelanjutan yang menghasilkan produk-produk berupa barang maupun jasa yang bermutu dan bernilai tambah tinggi. Melalui pertumbuhan yang sehat dan hasil usaha yang tinggi, perusahaan ini selalu memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berhubungan dengannya.
Visi misi perusahaan via contoh.pro
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset utama perusahaan untuk mencapai cita-citanya. Karena itu, pembinaan SDM senantiasa menjadi perhatian utama setiap pimpinan unit kerja. Motivasi dan profesionalisme dibentuk melalui iklan kerja yang menarik, tugas-tugas yang menantang, pelatihan yang berkesinambungan serta sistem imbalan yang sesuai dengan prestasi kerja. Asas kekeluargaan dan kebersamaan adalah falsafah kerja yang dihormati karena diyakini sebagai kunci yang menentukan keberhasilan selama ini. Pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen dan ekonomi perusahaan yang sehat merupakan ciri perusahaan yang senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan dengan keberhasilan barang dan jasa bermutu tinggi. Sebgai perusahaan terkemuka dibidangnya perusahaan ini juga selalu berwawasan lingkungan serta berperan secara aktif sebagai pelaku pembangunan untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.

Tujuan Perusahaan 
Peluang-peluang usaha yang diperkirakan akan terus meningkat dalam berbagai bidang dan persaingan yang juga akan semakin ketat serta berskala global menuntut perusahaan untuk berhati-hati dalam menetapkan sasaran strategis lima tahun ke depan. bidang usaha konstruksi diharapkan terus berperan dalam pertumbuhan penjuaan perusahaan, mengingat peluang-peluang bidang konstruksi semakin besar. Bidang industri dan realiti yang diharapkan sebagai bidang usaha dengan kemampuan menghasilkan laba (KML) terbaik ditetapkan sebagai penunjang perolehan laba perusahaan meskipun penjalannya masih relatif kecil. Pertumbuhan bidang-bidang usaha ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dana karena sifatnya padat modal.
Tujuan perusahaan via situspendidikan.com
Bidang perdagangan terus ditumbuhkan secara moderat, karena meskipun KML-nya kecil, perputaran penjualan yang tinggi dalam bidang ini dapat menunjang tercapainya Return on Investment (ROI) yang baik. Perusahaan ini juga berperan sebagai perintis hubungan dengan pihak luar negeri melalui usaha-usaha ekspor dan pendeteksian peluang-peluang baru. Dalam kurun waktu lima tahun, perusahaan ini meningkat penjualan dan laba sebelum pajaknya dari Rp 327 Miliyar dan Rp 18 Miliyar di tahun 2014 menjadi Rp 825 Miliyar dan Rp 35 Miliyar di tahun 2019 dengan perincian pertahun sebagai berikut :
Penjualan bersih (Miliyar Rp)
2014: 327
2015: 425
2016: 488
2017: 580
2018: 690
2019: 825
Laba sebelum pajak (Miliyar Rp):
2014: 18,0
2015: 20,8
2016: 24,4
2017: 24,0
2018: 29,0
2019: 35,0
ROI:
2014: 8,5
2015: 8,6
2016: 8,6
2017: 8,6
2018: 7,1
2019: 7,1

Kriteria
Pengukuran kinerja perusahaan, disamping membandingkan dengan pesaing, juga membandingkan dengan hasil yang dicapai tahun-tahun lalu. Beberapa indikator fungsional dapat dipakai untuk mengukur kinerja, namun dalam hal ini pedomannya adalah kriteria SK Menteri Keuangan No. 826/KMK/013/1992.
 
Rentabilitas
Dalam lima tahun terakhir, rata-rata ROI mencapai 8,12%, sedangkan pesaing 9,54%, jadi sedikit lebih rendah. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kecenderungannya meningkat, yaitu 8,30% pada tahun 2X10 dan naik menjadi 8,5% pada tahun 2X11. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan aktiva semakin efektif.
 
Likuiditas
Rasio lancar dicapai rata-rata sebesar 127,63%, sedangkan pesaing 128,94% jadi sedikit lebih rendah. Pencapaian pertahunnya tidak berbeda jauh ddari angka rata-rata sehingga dapat dikatakan likuiditas perusahaan cukup baik.

Solvabilitas
Rasio dicapai rata-rata sebesar 128,94% sedangkan pesaing 125,52% jadi sedikit lebih baik.

Pesaing terdekat perusahaan ini dalam bidang konstruksi adalah BUMN Karya. Dalam portoofolio bisnis, perusahaan ini lebih dahulu melakukan diversifikasi usaha baik yang bersifat terpusat maupun yang konglomerasi daripada pesaingnya, seperti ke real estat yang memiliki pasar dan produk yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan jasa konstruksi. Bisnis perdagangan (terutama ekspor furniture) dan bisnis industri (terutama produk solar water heater, SWH), serta suku cadang otomotif adalah usaha perusahaan yag tergolong diversifikasi konglomerat. Seluruh portofolio bisnis perusahaan ini pada bulan juli 2X03 telah mendapatkan sertifikasi ISO 9000, yang dikeluarkan oleh Lloyd Register ISO 9000 dari London.

Karena diversifikasi usaha ini masih ada yang berada pada tahap pertumbuhan (growth), dia masih memerlukan investasi, biaya promosi dan pengembangan produk yang cukup besar. Kenyataan itu saat ini menekan kinerja perusahaan. Contohnya bidang real estate memiliki karakteristik bahwa pada permulaannya didahului dengan membeli tanah kemudian baru menghasilkan penjualan dan laba pada tahun-tahun ke depan.

Biaya usaha semakin efisien selama 5 tahun terakhir (2X10-2X14), yaitu dari 7,33% menjadi 5,14% dari penjualan bersih. Debt to Equity Ratio (DER) mengalami kenaikan selama 5 tahun terakhir ini. Pada tahun 2X10 sebesar 76,5% naik menjadi 78,8% pada tahun 2X14. Pada saat emisi obligasi tahun 2X13 dalam perjanjian perwaliamanatan rasio DER dibatasi 85% sehingga meskipun ada kenaikan namun masih jauh di bawah batas ambang.
 
Time Interest Earned (TIE), yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan membayar bunga atas laba yang diperoleh, masih menunjukkan angka yang baik yaitu 2,55 X. Kinerja fungsional lainnya, akan dijelasskan secara rinci dalam pembahasan analisis internal.
 
Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan Makro
Arus globalisasi dari berbagai aspek (antara lain, informasi, komunikasi, budaya, ekonomi, dan perdagangan), perkembangan teknologi serta munculnya blok-blok perdagangan dan iklim perdagangan bebas abad ke-21 akan menimbulkan persaingan yang ketat dan kompleks di masa-masa mendatang menuntut tersedianya sumber daya dan dana yang cukup memadai.

Isu-isu ekonomi seperti GATT, WTO, AFTA, APEC, dan NAFTA secara tidak langsung akan membuka peluang. Hal ini dimungkinkan karena akan masuk investor yang akan mengembangkan infrastruktur di Indonesia.
Perkembangan teknologi modern memasuki berbagai dunis usaha terutama dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi. Keadaan demikian akan menuntut tersedianya SDM yang profesional dan andal.

Jumlah angkatan kerja akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia. Tahu 2X22 diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai jumlah di atas 9 juta pertahun. Pertumbuhan ekonomi sampai dengan selesainya PELITA VI akan dipertahankan 6,5-7% rata-rata pertahun. Sementara itu inflasi akan naik namun tetap dalam batas-batas satu digit. Dalam keadaan yang demikian, pertumbuhan ekonomi akan naik dan diperkirakan pendapatan perkapita sampai dengan tahun 2X11 adalah US$.3000.
 
Bunga deposito bank-bank pemeritah rata-rata berkisar antara 3% sampai dengan 4%, sedangkan bank-bank swasta akan mencapai 4-5%. Untuk mengantisipasi pelaksanaan perdagangan bebas tahun 2015, pemerintah tetap akan melanjutkan kebijakan diregulasi dan debirokratisasi di segala bidang terutama dalam bidang ekonomi dan perbankan.
 
Lingkungan Mikro
Dengan menggunakan analisis strategi 5P dari Michael Porter, yaitu persaingan antar anggota industri, pemasok, pendatang baru, pembeli, dan produk pengganti, akan diperlihatkan analisis dan situasi industri perusahaan ini yang bisnis intinya adalah jasa konstruksi.

Persaingan antar industri
Dalam industri jasa konstruksi, pesaing digolongkan kedalam kelas A, B, dan C. Kelas A menangani nilai proyek diatas Rp. 1 Miliyar. Jumlah pesaing keals A yang beroperasi dan tergabung dalam Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI), tidak terlalu banyak yaitu berkisar 9 perusahaan BUMN dan sekitar 20 perusahaan swasta. Sedangkan jumlah pesaing kelas B dan C yang tergabung dalam GAPENSI mencapai sekitar 20.000 perusahaan. Mengingat perusahaan ini tergolong dalam kualifikasi kelas A, tingkat persaingan tidaklah terlalu tajam.

Pemasok
Pemasok meliputi: Dana, material, subkontraktor, tenaga kerja, dan alat-alat berat. Pemasojk dana saat ini mengalihkan sasarannya ke BUMN. Pemasok itu antara lain: bank, finance company dan arranger yang tergabung dalam security comany atau fund manager. Saat ini posisi BUMN untuk memperoleh dana cukup kuat, karena ATMR-nya hanya dihitung 50% oleh Bank Indonesia. Bank melayani construction loan dan investment loan. Finance company melayani anjak piutang, arranger, treasury company dan fund manager melayani promes, commercial paper, medium term notes. Security company melayani underwriting emisi obligasi atau saham. Dengan demikian, posisi perusahaan ini dalam hal sumebr dana tidak terlalu sulit karena tawaran instrumen dana yang cukup luas. Hanya yang menjadi masalah saat ini dan mungkin sampai tahun 2003 adalah tingkat suku bunga tetap tinggi, sehingga seluruh instrumen diatas akan tetap mengandung komponen bunga yang tinggi. Material subkontraktor, tenaga kerja dan alat berat selama ini cukup mudah untuk memperolehnya, hanya semen yang perlu diperhatikan.
 
Pendatang baru
rintangan untuk masuk ke dalam industri konstruksi kelas A cukup berat, karena diperlukan akses modal yang besar, penggunaan teknologi dan pengalaman teknis.

Pembeli
Pelanggan jasa konstruksi dibagi 3 besar, yaitu pemerintah, BUMN dan swasta. Saat ini diharapkan terjadi investasi diatas Rp 1000 triliyun dari ketiga pelanggan diatas. Atas adasar itu industri konstruksi terjadi booming. Untuk merealisasikan target itu diperlukan kemudahan dalam memobilisasi dana luar negeri lagi, karena dana yanng sudah ada didalam negeri sebagian besar sudah tertanam di proyek-proyek yang sebagian esar juga belum berproduksi. Kalau tidak terjadi aliran dana dari luar negeri yang cukup besar, ekonomi Indonesia mudah panas.

Dengan melihat kondisi makro bahwa mau tidak mau infrastruktur, sarana produksi dan fasilitas umum harus dibangun dalam rangka efisiensi ekonomi nasional seperti yang ditargetkan dengan mengait ke AFTA dan APEC, kendala dana pembangunan tersebut harus tetap diupayakan untuk diatasi, termasuk mobilisasi dana masyarakat dan pinjaman luar negeri, terutama jenis pinjaman tidak mengikat (United Loan). Dengan pinjaman ynag tidak mengikat ini, pasokan teknologi bisa dipilih beberapa alternatif, lokal atau impor, impor bisa dengan bebas kepada negara asal. Kalau pinjaman itu tidak mengikat, seperti fasilitas kredit ekspor, maka pengadaan barang dan teknologi terikat harus dari negara pemberi pinjaman sehingga tidak bebas memilih baik dari aspek harga maupun kualitas. Bowheer saat ini lebih kritis dalam segala hal mengenai proyek. Karena itu, kemampuan lobi dalam dunia konstruksi sangat penting.
 
Produk pengganti
Proyek-proyek berskala besar umumnya diserahkan kepada kontraktor, jadi jarang sekali bouwheer yang mengerjakan sendiri sehingga posisi kontraktor disini kuat.

Berdasarkan analisis diatas, dapat dikatakan bahwa industri jasa konstruksi di Indonesia mempunyai daya tarik yang cukup bagus. Untuk tetap tumbuh dan berkembang, perusahaan jasa konstruksi harus mampu dalam hal:
1.      Penguasaan pasokan semen dan sumber dana
2.      Keterampilan lobi dan negosiasi ke bouwheer
3.      Penguasaan teknis dan teknologi

Analisis Lingkungan Internal
Penjualan
Penjualan bersih perusahaan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 17,5% per tahun dalam periode 2X10-2X14, sedangkan laba sebelum pajak meningkat sebesar 12,5% pertahun. Persentase laba sebelum pajak terhadap penjualan rata-rata adalah sebesar 5,27%.

Pemasaran
Kontrak proyek yang diperoleh dan dihadapi perusahaan ini berbanding dengan anggaran pembangunan yang ada rasionya meningkat seperti di bawah ini (dalam miliyar rupiah) sehingga menghasilkan market share yang cukup besar.
TABEL. RASIO KONTRAK PROYEK DENGAN APBN
TAHUN
KONTRAK DIHADAPI
APBN
RASIO
2X11
470
15.838
2,9%
2X12
518
19.453
2,7%
2X13
596
21.766
2,7%
2X13
720
22.912
3,1%
2X14
840
25.227
3,3%

Sumber Daya Keuangan
Pada bulan April 2x14, perusahaan ini masuk pasar modal dengan emisi obligasi sebesar Rp.50 Miliyar. Setelah listed mulai mengembangkan instrumen pasar uang dan pasar modal seperti, pinjaman promes berulang, anjak piutang, negoitable promesory notes, dan terakhir medium term notes. Project financing secara turnkey project yang telah dilaksanakan saat ini antara lain gedung kantot Caltex Indonesia di Tanah Abang, dengan modus: Perusahaan ini membangu proyek secara turnkey. Penyandang dana berbentuk kredit konstruksi secara indikasi antara Bank CIMB Niaga dan Bank PD selama 2 tahun. Setelah penyerahan proyek, kredit beralih ke Cltex berupa kredit investasi yang dicicil selama kurang lebih 10 tahun.

Project financing secara turnkey project dirintis kembali pada jalan tol Cileunyi-Nagreg, dengan modus: (1) Perusahaan ini membangun jalan tol membangun jalan tol selama 3 tahun dan harus sudah diresmikan pada bulan juni 2X21, (2) penyandang dana adalah kredit sindikasi bank yang dipimpin oleh Bank Mandiri, (3) setelah selesai pembangunan, proyek diserahkan ke Jasa Marga untuk dioperasikan. Proyek pindah tetapi nilai investasi tetap berada diperusahaan ini, dan Jasa Marga mengangsur biaya proyek ke perusahaan ini sekitar 15 tahun, (4) perusahaan ini mengangsur utang kredit ke Bank Mandiri. Diwaktu-waktu mendatang karena keterbatasan dana dari bouwheer sistem pembiayaan sejenis turnkey, modified turnkey, BOT, BOO akan semakin berkembang dan perusahaan ini telah siap menghadapinya.

Sumber Daya Manusia
Berbagai kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan peningkatan potensi sumber daya manusia adalah: SDM perusahaan ini direkrut melalui seleksi ketat mulai tahun 2X11-an, program pengembangan terus dilakukan baik melalui pelatihan, seminar, maupun pendidikan lanjutan S-1 dan S-2, memberikan beasiswa ke perguruan tinggi dari tahun ketahun dengan anggaran yang terus meningkat. Pengembangan SDM melauli program pembentukan PMT dan GKM, merumuskan dan mengembangkan budaya perusahaan, penyertifikatan produk-produk perusahaan pada sistem ISO 9000

TABEL PRODUKTIVITAS SDM
TAHUN
JUMLAH PEGAWAI
PENJUALAN
PRODUKTIVITAS
2X14
112
Rp. 371,9
Rp 331,4/ thn/ org
2X15
1237
Rp. 425,0
Rp 343,6 / thn/org

Penelitian dan pengembangan
Dibidang konstruksi, penelitian dan pengembangan (litbang) diarahkan ke metode-metode konstruksi yang lebih baik dan efisien, serta material baru, dibidang realti, pada konsep-konsep kawasan hunian yang khas dan inovatif, dibidang perdagangan pada perolehan informasi mutakhir di dalam dan luar negeri, dan bidang industri pada perbaikan desain produk dan proses produksi serta inovasi produk.

Analisis SWOT
Berdasarkan analisis makro dan mikro akan dirumuskan variabel peluang dan ancaman. Sedangkan dari analisis internal akan dirumuskan variabel kekuatan dan kelemahan. Rumusan variabel adalah sebagai berikut:

Kekuatan 
Pemasaran dan market share perusahaan ini cukup besar. Penguasaan teknis dan teknologi menghasilkan produktivitas SDM yang terus meningkat.
Kukuhnya SDM perusahaan ini yang dilandasi oleh:
(a)    GKM dan PMT dalam penanganan masalah produksi.
(b)   Budaya perusahaan yang dapat menyatukan persepsi SDM.
(c)    Sertifikasi ISO 9000 di seluruh produk.

Kelemahan 
Struktur permodalan kurang mendukung, rasio modal luar terhadap equity mencapai hampir 80%. Program penelitian dan pengembangan usaha belum optimal. Lobi dan negosiasi mempunyai keterbatasan. 

Peluang 
Masuknya modal dan teknologi asing pada pasca free trade, pemasok dana yang mengarahkan sasaran ke BUMN, pasar jasa konstruksi yang tumbuh cukup besar.

Ancaman 
Tingkat bunga BUMN yang masih tetap tinggi sekitar 18%, hal ini tidak menguntungkan terutama untuk investasi, pemasok semen yang sering membuat langka semen di pasaran, kurang pekanya pemerintah terhadap kredit asing.

Formulasi Strategi
Misi
  1. Mengusahakan jasa konstruksi, realti dan properti, perdagangan dan industri dalam skala nasional dan internasional, berorientasi pada pemupukan laba dan kepuasan pelanggan. 
  2. Ikut menciptakan kondisi pertumbuhan ekonomi nasional yang mampu memberikan andil dalam mencapai tujuan pembangunan. 
  3. Mendaya gunakan sumber daya dan dana yang tersedia bagi upaya pengembangan perusahaan yang berkesinambungan emi terwujudnya cita-cita bangsa dan negara.

Tujuan
  1. Meningkatkan pertumbuhan penjualan sebesar 200% (dalam 5 tahun kedepan), dengan memanfaatkan peluang usaha jasa konstruksi. 
  2. Meningkatkan kemampuan mengahasilkan keuntungan melalui pengembangan usaha industri dan realti. 
  3. Meningkatkan pengembangan pasar atau produk baru yang didukung oleh usaha perdagangan.

Alternatif Strategi
Berdasarkan TOWS MATRIX perusahaan, dapat dirumuskan alternatif strategi yang terdiri atas 6 butir, yaitu:
1.      Menjalin kemitraan dengan pihak asing yang akan masuk ke Indonesia.
2.      Agresif dalam pemasaran dan pencarian sumber dana.
3.      Kontrak semen jangka panjang dengan delivery yang terjadwal.
4.      Go Public saham untuk memperbaiki struktur permodalan.
5.      Mempertajam program penelitian dan pengembangan.
6.      Membangun keterampilan lobi dan negosiasi proyek.

Kebijakan
Kebijakan adalah batasan bagi organisasi dan atau pejabatnya dalam pengembilan keputusan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kebijakan dirumuskan secara fungsional, seperti dibawah ini:

Pemasaran
Kontrak yang diperoleh harus tersedia dan dapat dicairkan dananya, menjanjikan tingkat laba yang wajar, dan mendukung pertumbuhan masing-masing usaha.

Produksi
Produksi harus berpedoman pada rencana dan pelaksanaan proses mengikuti prosedur dan instruksi kerja yang dirumuskan dalam sistem ISO 9000.

Sumber Daya Manusia 
Pengembangan SDM selaras denganrumusan budaya perusahaan, penghargaan yang diberikan kepada pegawai baik selama masih bekerja maupun setelah memasuki masa purna bakti sesuai dengan prestasi, pasaran tenaga kerja dari kemampuan perusahaan.

Sumber Daya Keuangan 
Pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang sehat, rasional dan memperhatikan rasio-rasio keuangan yang baik, pengelolaan aktiva perusahaan dilakukan secara baik agar menghasilkan turnover yang memadai, investasi jangka panjang harus didasarkan pada studi kelayakan yang menguntungkan, penarikan sumber dana harus diprioritaskan dengan cost of money yang diurut dari yang paling menguntungkan, perusahaan haus menempati semua kewajiban kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder).

Implementasi
Program
Program ini dapat dijalankan apabila perusahaan diizinkan oleh pemerintah untuk melakukan go public saham (initial public offering= IPO). Dengan IPO diharapkan tingkat keuntungan perusahaan dapat meningkat. Dari 2 skenario IPO, yaitu pada tahun 2X17 dan 2X18, proyeksi laba perusahaan selama periode 5 tahun kedepan (2X17-2X21) dapat mencapai 35% dan 25% di atas laba yang didapat tanpa IPO.

Disamping itu, dengan program IPO ini, earning per share (EPS), dividend per share (DPS) dan Return On Equity (ROE) mengalami peningkatan.
TABEL LABA SETELAH PAJAK
PROGRAM
LABA SETELAH PAJAK
Tanpa IPO
Rp 212,07 Miliyar (100%)
IPO 2017
Rp 285,79 Miliyar (135%)
IPPO 2X2018
Rp 281,5 Miliyar (125%)

Disamping faktor sentimen pasar sebagai faktor yang dominan, keberhasilan IPO ditentukan dengan beberapa indikator seperti EPS, DPS, ROE, dan PER. Superioritas saham perusahaan ini terlihat jelas jika dibandingkan dengan saham-saham lain.
Anggaran 
Untuk menyelenggarakan emisi saham diperlukan anggaran sebagai berikut untuk biaya-biaya:
  1.  Reevaluasi aktiva tetap (appraisal) 
  2.   Konsultan hukum (legal) 
  3. Administrasi dan dokumen ke BAPEPAM (termasuk prospektus) 
  4. Iklan dan publikasi (penyebarluasan prospektus). 
  5. Emisi (termasuk untuk penawaran perdana, pencatatan di bursa efek, penjamin emisi dan wali amanat). 
  6. Total budget diestimasi sebesar 6% dari nilai emisi.

Prosedur 
Prosedur internal 
Langkah-langkah yang diperlukan untuk memproses IPO secara internal adalah:
  1. Proposal emisi saham dari biro keuangan kepada direksi. 
  2. Persetujuan direksi. 
  3. Persetujuan dewan komisaris pada RUPS. 
  4.  Pengajuan permohonan emisi saham kepada Menteri Keuangan. 
  5. Reevaluasi aktiva. 
  6. Konversi nilai nominal saham. 
  7. Kerja sama, negosiasi dan perjanjian dengan: penjamin emisi saham dan lembaga dan profesi penunjang pasar modal dalam rangka emisi saham. 
  8. Pengajuan emisi saham ke BAPEPAM.

Prosedur Eksternal
Langkah-langkah pengajuan permohonan emisi saham kepada BAPEPAM adalah sebagai berikut:
  1. Mengajukan pernyataan pendaftaran dan dokumen pendukungnya. 
  2. Menyebarluaskan prospektus kepada umum atau calon pembeli. 
  3. Masa penawaran umum. 
  4. Pencatatan saham yang telah ditawarkan dalam rabgka penawaran umum pada bursa efek. 
  5. Memenuhi kewajiban sebagai emiten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Tentunya apa yang telah dibahas diatas hanyalah berupa contoh dan harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing. Satu hal yang harus dimaksimalkan adalah metode survey dan analisis internal serta eksternal perusahaan, sehingga pada saatnya didiskusikan nanti oleh manajemen hal tersebut menghasilkan formulasi strategi yang baik. Semoga tulisan ini bermanfaat

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewirausahaan : Teori Life Path Change

Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak orang yang menjadi wirausaha justru tidak memali proses yang direncanakan. Antara lain disebabkan oleh: a.       Negative displacement       Seseorang bisa saja menjadi wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya bekerja, tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selam bekerja, dipaksa/terpaksa pindah dari daerah asal. Atau bisa juga karena sudah memasuki usia pensiun atau cerai perkawinan dan sejenisnya.        Banyaknya hambatan yang dialami keturunan Cina untuk memasuki bidang pekerjaan tertentu (misalnya menjadi pegawai negeri) menyisakan pilihan terbatas bagi mereka. Di sisi lain, menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya, menjadi wirausaha pada kondisi seperti ini adalah pilihan terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak bergantung pada birokrasi yang diskriminatif. b.       Being between things       Ora

Kewirausahaan : Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang

Pandangan Ahli Ekonomi 1)       Wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. 2)       Wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi dan perbaikan produksi lainnya. 3)       Dengan kata lain, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa. Pandangan Ahli Manajemen 1)       Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis dan orgasisasi usaha baru ( Marzuki Usman, 1997:3 ). 2)       Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi motivasi, visi, komunika