Berikut adalah bahasan analisis SWOT pada
perusahaan Construct yang pernah dibahas pada buku analisis SWOT Freddy Rangkuti. Mari kita simak!
Misi
Perusahaan
Buku swot via Freddy Rangkuti |
PT. CSTRUCT adalah sebuah perusahaan
dengan diversifikasi bidang usaha yang luas, meliputi jasa konstruksi, reality
dan properti, perdagangan dan industri, baik dalam skala nasional maupun
internasional. Dalam menjalankan usahanya,
perusahaan ini senantiasa mengutamakan prestasi dan citra baik, serta berusaha
menjadi perusahaan yang terkemuka dibidangnya. Semangat inovasi serta
penguasaan teknologi terus dipacu demi pertumbuhan dan pengembangan usaha yang
berkelanjutan yang menghasilkan produk-produk berupa barang maupun jasa yang
bermutu dan bernilai tambah tinggi. Melalui pertumbuhan yang sehat dan hasil
usaha yang tinggi, perusahaan ini selalu memberikan kepuasan kepada semua pihak
yang berhubungan dengannya.
Visi misi perusahaan via contoh.pro |
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah
aset utama perusahaan untuk mencapai cita-citanya. Karena itu, pembinaan SDM
senantiasa menjadi perhatian utama setiap pimpinan unit kerja. Motivasi dan
profesionalisme dibentuk melalui iklan kerja yang menarik, tugas-tugas yang
menantang, pelatihan yang berkesinambungan serta sistem imbalan yang sesuai
dengan prestasi kerja. Asas kekeluargaan dan kebersamaan adalah falsafah kerja
yang dihormati karena diyakini sebagai kunci yang menentukan keberhasilan
selama ini. Pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen dan ekonomi perusahaan yang
sehat merupakan ciri perusahaan yang senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan
dengan keberhasilan barang dan jasa bermutu tinggi. Sebgai perusahaan terkemuka
dibidangnya perusahaan ini juga selalu berwawasan lingkungan serta berperan
secara aktif sebagai pelaku pembangunan untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan
negara Indonesia.
Tujuan
Perusahaan
Peluang-peluang usaha yang
diperkirakan akan terus meningkat dalam berbagai bidang dan persaingan yang
juga akan semakin ketat serta berskala global menuntut perusahaan untuk
berhati-hati dalam menetapkan sasaran strategis lima tahun ke depan. bidang
usaha konstruksi diharapkan terus berperan dalam pertumbuhan penjuaan
perusahaan, mengingat peluang-peluang bidang konstruksi semakin besar. Bidang industri dan
realiti yang diharapkan sebagai bidang usaha dengan kemampuan menghasilkan laba
(KML) terbaik ditetapkan sebagai penunjang perolehan laba perusahaan meskipun
penjalannya masih relatif kecil. Pertumbuhan bidang-bidang usaha ini sangat
dipengaruhi oleh ketersediaan dana karena sifatnya padat modal.
Tujuan perusahaan via situspendidikan.com |
Bidang perdagangan terus ditumbuhkan secara moderat,
karena meskipun KML-nya kecil, perputaran penjualan yang tinggi dalam bidang
ini dapat menunjang tercapainya Return on Investment (ROI) yang baik.
Perusahaan ini juga berperan sebagai perintis hubungan dengan pihak luar negeri
melalui usaha-usaha ekspor dan pendeteksian peluang-peluang baru. Dalam kurun
waktu lima tahun, perusahaan ini meningkat penjualan dan laba sebelum pajaknya
dari Rp 327 Miliyar dan Rp 18 Miliyar di tahun 2014 menjadi Rp 825 Miliyar dan
Rp 35 Miliyar di tahun 2019 dengan perincian pertahun sebagai berikut :
Penjualan bersih (Miliyar Rp)
2014: 327
2015: 425
2016: 488
2017: 580
2018: 690
2019: 825
Laba sebelum pajak (Miliyar Rp):
2014: 18,0
2015: 20,8
2016: 24,4
2017: 24,0
2018: 29,0
2019: 35,0
ROI:
2014: 8,5
2015: 8,6
2016: 8,6
2017: 8,6
2018: 7,1
2019: 7,1
2014: 327
2015: 425
2016: 488
2017: 580
2018: 690
2019: 825
Laba sebelum pajak (Miliyar Rp):
2014: 18,0
2015: 20,8
2016: 24,4
2017: 24,0
2018: 29,0
2019: 35,0
ROI:
2014: 8,5
2015: 8,6
2016: 8,6
2017: 8,6
2018: 7,1
2019: 7,1
Kriteria
Pengukuran kinerja perusahaan,
disamping membandingkan dengan pesaing, juga membandingkan dengan hasil yang
dicapai tahun-tahun lalu. Beberapa indikator fungsional dapat dipakai untuk
mengukur kinerja, namun dalam hal ini pedomannya adalah kriteria SK Menteri
Keuangan No. 826/KMK/013/1992.
Rentabilitas
Dalam lima tahun terakhir, rata-rata
ROI mencapai 8,12%, sedangkan pesaing 9,54%, jadi sedikit lebih rendah.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kecenderungannya meningkat, yaitu 8,30%
pada tahun 2X10 dan naik menjadi 8,5% pada tahun 2X11. Hal ini menunjukkan
bahwa pengelolaan aktiva semakin efektif.
Likuiditas
Rasio lancar dicapai rata-rata sebesar 127,63%,
sedangkan pesaing 128,94% jadi sedikit lebih rendah. Pencapaian pertahunnya
tidak berbeda jauh ddari angka rata-rata sehingga dapat dikatakan likuiditas
perusahaan cukup baik.
Solvabilitas
Rasio dicapai rata-rata sebesar 128,94% sedangkan
pesaing 125,52% jadi sedikit lebih baik.
Pesaing terdekat perusahaan ini dalam bidang
konstruksi adalah BUMN Karya. Dalam portoofolio bisnis, perusahaan ini lebih
dahulu melakukan diversifikasi usaha baik yang bersifat terpusat maupun yang
konglomerasi daripada pesaingnya, seperti ke real estat yang memiliki pasar dan
produk yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan jasa konstruksi. Bisnis
perdagangan (terutama ekspor furniture) dan bisnis industri (terutama produk solar
water heater, SWH), serta suku cadang otomotif adalah usaha perusahaan yag
tergolong diversifikasi konglomerat. Seluruh portofolio bisnis perusahaan ini
pada bulan juli 2X03 telah mendapatkan sertifikasi ISO 9000, yang dikeluarkan
oleh Lloyd Register ISO 9000 dari London.
Karena diversifikasi usaha ini masih ada yang berada
pada tahap pertumbuhan (growth), dia masih memerlukan investasi, biaya
promosi dan pengembangan produk yang cukup besar. Kenyataan itu saat ini
menekan kinerja perusahaan. Contohnya bidang real estate memiliki karakteristik
bahwa pada permulaannya didahului dengan membeli tanah kemudian baru
menghasilkan penjualan dan laba pada tahun-tahun ke depan.
Biaya usaha semakin efisien selama 5 tahun terakhir
(2X10-2X14), yaitu dari 7,33% menjadi 5,14% dari penjualan bersih. Debt to Equity Ratio (DER)
mengalami kenaikan selama 5 tahun terakhir ini. Pada tahun 2X10 sebesar 76,5%
naik menjadi 78,8% pada tahun 2X14. Pada saat emisi obligasi tahun 2X13 dalam
perjanjian perwaliamanatan rasio DER dibatasi 85% sehingga meskipun ada
kenaikan namun masih jauh di bawah batas ambang.
Time Interest Earned (TIE),
yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan membayar bunga atas laba yang
diperoleh, masih menunjukkan angka yang baik yaitu 2,55 X. Kinerja fungsional lainnya, akan dijelasskan secara
rinci dalam pembahasan analisis internal.
Analisis
Lingkungan Internal
Lingkungan
Makro
Arus globalisasi dari berbagai aspek (antara lain,
informasi, komunikasi, budaya, ekonomi, dan perdagangan), perkembangan
teknologi serta munculnya blok-blok perdagangan dan iklim perdagangan bebas
abad ke-21 akan menimbulkan persaingan yang ketat dan kompleks di masa-masa mendatang
menuntut tersedianya sumber daya dan dana yang cukup memadai.
Isu-isu ekonomi seperti GATT, WTO, AFTA, APEC, dan
NAFTA secara tidak langsung akan membuka peluang. Hal ini dimungkinkan karena
akan masuk investor yang akan mengembangkan infrastruktur di Indonesia.
Perkembangan teknologi modern memasuki berbagai dunis
usaha terutama dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi. Keadaan
demikian akan menuntut tersedianya SDM yang profesional dan andal.
Jumlah angkatan kerja akan meningkat sejalan dengan
pertumbuhan penduduk Indonesia. Tahu 2X22 diperkirakan jumlah penduduk akan
mencapai jumlah di atas 9 juta pertahun. Pertumbuhan ekonomi sampai dengan selesainya PELITA VI
akan dipertahankan 6,5-7% rata-rata pertahun. Sementara itu inflasi akan naik
namun tetap dalam batas-batas satu digit. Dalam keadaan yang demikian,
pertumbuhan ekonomi akan naik dan diperkirakan pendapatan perkapita sampai
dengan tahun 2X11 adalah US$.3000.
Bunga deposito bank-bank pemeritah rata-rata berkisar
antara 3% sampai dengan 4%, sedangkan bank-bank swasta akan mencapai 4-5%. Untuk mengantisipasi pelaksanaan perdagangan bebas
tahun 2015, pemerintah tetap akan melanjutkan kebijakan diregulasi dan
debirokratisasi di segala bidang terutama dalam bidang ekonomi dan perbankan.
Lingkungan
Mikro
Dengan menggunakan analisis strategi 5P dari Michael
Porter, yaitu persaingan antar anggota industri, pemasok, pendatang baru,
pembeli, dan produk pengganti, akan diperlihatkan analisis dan situasi industri
perusahaan ini yang bisnis intinya adalah jasa konstruksi.
Persaingan
antar industri
Dalam industri jasa konstruksi, pesaing digolongkan
kedalam kelas A, B, dan C. Kelas A menangani nilai proyek diatas Rp. 1 Miliyar.
Jumlah pesaing keals A yang beroperasi dan tergabung dalam Asosiasi Kontraktor
Indonesia (AKI), tidak terlalu banyak yaitu berkisar 9 perusahaan BUMN dan
sekitar 20 perusahaan swasta. Sedangkan jumlah pesaing kelas B dan C yang
tergabung dalam GAPENSI mencapai sekitar 20.000 perusahaan. Mengingat
perusahaan ini tergolong dalam kualifikasi kelas A, tingkat persaingan tidaklah
terlalu tajam.
Pemasok
Pemasok meliputi: Dana, material, subkontraktor,
tenaga kerja, dan alat-alat berat. Pemasojk dana saat ini mengalihkan
sasarannya ke BUMN. Pemasok itu antara lain: bank, finance company dan arranger
yang tergabung dalam security comany atau fund manager. Saat ini posisi BUMN
untuk memperoleh dana cukup kuat, karena ATMR-nya hanya dihitung 50% oleh Bank
Indonesia. Bank melayani construction loan dan investment loan. Finance company
melayani anjak piutang, arranger, treasury company dan fund manager melayani
promes, commercial paper, medium term notes. Security company melayani
underwriting emisi obligasi atau saham. Dengan demikian, posisi perusahaan ini
dalam hal sumebr dana tidak terlalu sulit karena tawaran instrumen dana yang
cukup luas. Hanya yang menjadi masalah saat ini dan mungkin sampai tahun 2003
adalah tingkat suku bunga tetap tinggi, sehingga seluruh instrumen diatas akan
tetap mengandung komponen bunga yang tinggi. Material subkontraktor, tenaga kerja dan alat berat
selama ini cukup mudah untuk memperolehnya, hanya semen yang perlu
diperhatikan.
Pendatang
baru
rintangan untuk masuk ke dalam industri konstruksi
kelas A cukup berat, karena diperlukan akses modal yang besar, penggunaan
teknologi dan pengalaman teknis.
Pembeli
Pelanggan jasa konstruksi dibagi 3 besar, yaitu
pemerintah, BUMN dan swasta. Saat ini diharapkan terjadi investasi diatas Rp
1000 triliyun dari ketiga pelanggan diatas. Atas adasar itu industri konstruksi
terjadi booming. Untuk merealisasikan target itu diperlukan kemudahan
dalam memobilisasi dana luar negeri lagi, karena dana yanng sudah ada didalam
negeri sebagian besar sudah tertanam di proyek-proyek yang sebagian esar juga
belum berproduksi. Kalau tidak terjadi aliran dana dari luar negeri yang cukup
besar, ekonomi Indonesia mudah panas.
Dengan melihat kondisi makro bahwa mau tidak mau
infrastruktur, sarana produksi dan fasilitas umum harus dibangun dalam rangka
efisiensi ekonomi nasional seperti yang ditargetkan dengan mengait ke AFTA dan
APEC, kendala dana pembangunan tersebut harus tetap diupayakan untuk diatasi,
termasuk mobilisasi dana masyarakat dan pinjaman luar negeri, terutama jenis
pinjaman tidak mengikat (United Loan). Dengan pinjaman ynag tidak
mengikat ini, pasokan teknologi bisa dipilih beberapa alternatif, lokal atau
impor, impor bisa dengan bebas kepada negara asal. Kalau pinjaman itu tidak
mengikat, seperti fasilitas kredit ekspor, maka pengadaan barang dan teknologi
terikat harus dari negara pemberi pinjaman sehingga tidak bebas memilih baik
dari aspek harga maupun kualitas. Bowheer saat ini lebih kritis dalam segala hal
mengenai proyek. Karena itu, kemampuan lobi dalam dunia konstruksi sangat
penting.
Produk pengganti
Proyek-proyek berskala besar umumnya diserahkan kepada
kontraktor, jadi jarang sekali bouwheer yang mengerjakan sendiri sehingga
posisi kontraktor disini kuat.
Berdasarkan analisis diatas, dapat dikatakan bahwa
industri jasa konstruksi di Indonesia mempunyai daya tarik yang cukup bagus.
Untuk tetap tumbuh dan berkembang, perusahaan jasa konstruksi harus mampu dalam
hal:
1. Penguasaan pasokan
semen dan sumber dana
2. Keterampilan lobi dan
negosiasi ke bouwheer
3. Penguasaan teknis dan
teknologi
Analisis
Lingkungan Internal
Penjualan
Penjualan bersih perusahaan mengalami peningkatan
rata-rata sebesar 17,5% per tahun dalam periode 2X10-2X14, sedangkan laba
sebelum pajak meningkat sebesar 12,5% pertahun. Persentase laba sebelum pajak
terhadap penjualan rata-rata adalah sebesar 5,27%.
Pemasaran
Kontrak proyek yang diperoleh dan dihadapi perusahaan
ini berbanding dengan anggaran pembangunan yang ada rasionya meningkat seperti
di bawah ini (dalam miliyar rupiah) sehingga menghasilkan market share
yang cukup besar.
TABEL. RASIO
KONTRAK PROYEK DENGAN APBN
TAHUN
|
KONTRAK DIHADAPI
|
APBN
|
RASIO
|
2X11
|
470
|
15.838
|
2,9%
|
2X12
|
518
|
19.453
|
2,7%
|
2X13
|
596
|
21.766
|
2,7%
|
2X13
|
720
|
22.912
|
3,1%
|
2X14
|
840
|
25.227
|
3,3%
|
Sumber Daya
Keuangan
Pada bulan April 2x14, perusahaan ini masuk pasar
modal dengan emisi obligasi sebesar Rp.50 Miliyar. Setelah listed mulai
mengembangkan instrumen pasar uang dan pasar modal seperti, pinjaman promes
berulang, anjak piutang, negoitable promesory notes, dan terakhir medium
term notes. Project financing secara turnkey
project yang telah dilaksanakan saat ini antara lain gedung kantot Caltex
Indonesia di Tanah Abang, dengan modus: Perusahaan ini membangu proyek secara turnkey.
Penyandang dana berbentuk kredit konstruksi secara indikasi antara Bank CIMB
Niaga dan Bank PD selama 2 tahun. Setelah penyerahan proyek, kredit beralih ke
Cltex berupa kredit investasi yang dicicil selama kurang lebih 10 tahun.
Project financing secara turnkey project dirintis
kembali pada jalan tol Cileunyi-Nagreg, dengan modus: (1) Perusahaan ini
membangun jalan tol membangun jalan tol selama 3 tahun dan harus sudah diresmikan
pada bulan juni 2X21, (2) penyandang dana adalah kredit sindikasi bank yang
dipimpin oleh Bank Mandiri, (3) setelah selesai pembangunan, proyek diserahkan
ke Jasa Marga untuk dioperasikan. Proyek pindah tetapi nilai investasi tetap
berada diperusahaan ini, dan Jasa Marga mengangsur biaya proyek ke perusahaan
ini sekitar 15 tahun, (4) perusahaan ini mengangsur utang kredit ke Bank
Mandiri. Diwaktu-waktu mendatang karena keterbatasan dana dari bouwheer sistem
pembiayaan sejenis turnkey, modified turnkey, BOT, BOO akan
semakin berkembang dan perusahaan ini telah siap menghadapinya.
Sumber Daya
Manusia
Berbagai kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan
peningkatan potensi sumber daya manusia adalah: SDM perusahaan ini direkrut
melalui seleksi ketat mulai tahun 2X11-an, program pengembangan terus dilakukan
baik melalui pelatihan, seminar, maupun pendidikan lanjutan S-1 dan S-2, memberikan
beasiswa ke perguruan tinggi dari tahun ketahun dengan anggaran yang terus
meningkat. Pengembangan SDM melauli program pembentukan PMT dan GKM, merumuskan
dan mengembangkan budaya perusahaan, penyertifikatan produk-produk perusahaan
pada sistem ISO 9000
TABEL PRODUKTIVITAS SDM
TAHUN
|
JUMLAH PEGAWAI
|
PENJUALAN
|
PRODUKTIVITAS
|
2X14
|
112
|
Rp. 371,9
|
Rp 331,4/ thn/ org
|
2X15
|
1237
|
Rp. 425,0
|
Rp 343,6 / thn/org
|
Penelitian
dan pengembangan
Dibidang konstruksi, penelitian dan pengembangan
(litbang) diarahkan ke metode-metode konstruksi yang lebih baik dan efisien,
serta material baru, dibidang realti, pada konsep-konsep kawasan hunian yang
khas dan inovatif, dibidang perdagangan pada perolehan informasi mutakhir di
dalam dan luar negeri, dan bidang industri pada perbaikan desain produk dan
proses produksi serta inovasi produk.
Analisis
SWOT
Berdasarkan analisis makro dan mikro akan dirumuskan
variabel peluang dan ancaman. Sedangkan dari analisis internal akan dirumuskan
variabel kekuatan dan kelemahan. Rumusan variabel adalah sebagai berikut:
Kekuatan
Pemasaran dan market share perusahaan ini cukup besar. Penguasaan teknis dan teknologi menghasilkan produktivitas SDM yang terus meningkat.
Kukuhnya SDM perusahaan ini yang dilandasi oleh:
(a) GKM dan PMT dalam penanganan
masalah produksi.
(b) Budaya perusahaan yang dapat
menyatukan persepsi SDM.
(c) Sertifikasi ISO 9000 di seluruh
produk.
Kelemahan
Struktur permodalan kurang mendukung, rasio modal luar terhadap equity mencapai hampir 80%. Program penelitian dan pengembangan usaha belum optimal. Lobi dan negosiasi mempunyai keterbatasan.
Peluang
Masuknya modal dan teknologi asing pada pasca free trade, pemasok dana yang mengarahkan sasaran ke BUMN, pasar jasa konstruksi yang tumbuh cukup besar.
Ancaman
Tingkat bunga BUMN yang masih tetap tinggi sekitar 18%, hal ini tidak menguntungkan terutama untuk investasi, pemasok semen yang sering membuat langka semen di pasaran, kurang pekanya pemerintah terhadap kredit asing.
Tingkat bunga BUMN yang masih tetap tinggi sekitar 18%, hal ini tidak menguntungkan terutama untuk investasi, pemasok semen yang sering membuat langka semen di pasaran, kurang pekanya pemerintah terhadap kredit asing.
Formulasi
Strategi
Misi
- Mengusahakan jasa konstruksi, realti dan properti, perdagangan dan industri dalam skala nasional dan internasional, berorientasi pada pemupukan laba dan kepuasan pelanggan.
- Ikut menciptakan kondisi pertumbuhan ekonomi nasional yang mampu memberikan andil dalam mencapai tujuan pembangunan.
- Mendaya gunakan sumber daya dan dana yang tersedia bagi upaya pengembangan perusahaan yang berkesinambungan emi terwujudnya cita-cita bangsa dan negara.
Tujuan
- Meningkatkan pertumbuhan penjualan sebesar 200% (dalam 5 tahun kedepan), dengan memanfaatkan peluang usaha jasa konstruksi.
- Meningkatkan kemampuan mengahasilkan keuntungan melalui pengembangan usaha industri dan realti.
- Meningkatkan pengembangan pasar atau produk baru yang didukung oleh usaha perdagangan.
Alternatif
Strategi
Berdasarkan TOWS MATRIX perusahaan, dapat dirumuskan alternatif
strategi yang terdiri atas 6 butir, yaitu:
1. Menjalin kemitraan
dengan pihak asing yang akan masuk ke Indonesia.
2. Agresif dalam
pemasaran dan pencarian sumber dana.
3. Kontrak semen jangka
panjang dengan delivery yang terjadwal.
4. Go Public saham
untuk memperbaiki struktur permodalan.
5. Mempertajam program
penelitian dan pengembangan.
6. Membangun
keterampilan lobi dan negosiasi proyek.
Kebijakan
Kebijakan adalah batasan bagi organisasi dan atau
pejabatnya dalam pengembilan keputusan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Kebijakan dirumuskan secara fungsional, seperti dibawah ini:
Pemasaran
Kontrak yang diperoleh harus tersedia dan dapat
dicairkan dananya, menjanjikan tingkat laba yang wajar, dan mendukung
pertumbuhan masing-masing usaha.
Produksi
Produksi harus berpedoman pada rencana dan pelaksanaan
proses mengikuti prosedur dan instruksi kerja yang dirumuskan dalam sistem ISO
9000.
Sumber Daya
Manusia
Pengembangan SDM selaras denganrumusan budaya perusahaan, penghargaan yang diberikan kepada pegawai baik selama masih bekerja maupun setelah memasuki masa purna bakti sesuai dengan prestasi, pasaran tenaga kerja dari kemampuan perusahaan.
Pengembangan SDM selaras denganrumusan budaya perusahaan, penghargaan yang diberikan kepada pegawai baik selama masih bekerja maupun setelah memasuki masa purna bakti sesuai dengan prestasi, pasaran tenaga kerja dari kemampuan perusahaan.
Sumber Daya
Keuangan
Pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang sehat, rasional dan memperhatikan rasio-rasio keuangan yang baik, pengelolaan aktiva perusahaan dilakukan secara baik agar menghasilkan turnover yang memadai, investasi jangka panjang harus didasarkan pada studi kelayakan yang menguntungkan, penarikan sumber dana harus diprioritaskan dengan cost of money yang diurut dari yang paling menguntungkan, perusahaan haus menempati semua kewajiban kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder).
Pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang sehat, rasional dan memperhatikan rasio-rasio keuangan yang baik, pengelolaan aktiva perusahaan dilakukan secara baik agar menghasilkan turnover yang memadai, investasi jangka panjang harus didasarkan pada studi kelayakan yang menguntungkan, penarikan sumber dana harus diprioritaskan dengan cost of money yang diurut dari yang paling menguntungkan, perusahaan haus menempati semua kewajiban kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder).
Implementasi
Program
Program ini dapat dijalankan apabila perusahaan
diizinkan oleh pemerintah untuk melakukan go public saham (initial
public offering= IPO). Dengan IPO diharapkan tingkat keuntungan perusahaan
dapat meningkat. Dari 2 skenario IPO, yaitu pada tahun 2X17 dan 2X18, proyeksi
laba perusahaan selama periode 5 tahun kedepan (2X17-2X21) dapat mencapai 35%
dan 25% di atas laba yang didapat tanpa IPO.
Disamping itu, dengan program IPO ini, earning per
share (EPS), dividend per share (DPS) dan Return On Equity
(ROE) mengalami peningkatan.
TABEL LABA
SETELAH PAJAK
PROGRAM
|
LABA SETELAH PAJAK
|
Tanpa IPO
|
Rp 212,07 Miliyar (100%)
|
IPO 2017
|
Rp 285,79 Miliyar (135%)
|
IPPO 2X2018
|
Rp 281,5 Miliyar (125%)
|
Disamping faktor sentimen pasar sebagai faktor yang
dominan, keberhasilan IPO ditentukan dengan beberapa indikator seperti EPS,
DPS, ROE, dan PER. Superioritas saham perusahaan ini terlihat jelas jika
dibandingkan dengan saham-saham lain.
Anggaran
Untuk menyelenggarakan emisi saham diperlukan anggaran sebagai berikut untuk biaya-biaya:
Untuk menyelenggarakan emisi saham diperlukan anggaran sebagai berikut untuk biaya-biaya:
- Reevaluasi aktiva tetap (appraisal)
- Konsultan hukum (legal)
- Administrasi dan dokumen ke BAPEPAM (termasuk prospektus)
- Iklan dan publikasi (penyebarluasan prospektus).
- Emisi (termasuk untuk penawaran perdana, pencatatan di bursa efek, penjamin emisi dan wali amanat).
- Total budget diestimasi sebesar 6% dari nilai emisi.
Prosedur
Prosedur
internal
Langkah-langkah yang diperlukan untuk memproses IPO
secara internal adalah:
- Proposal emisi saham dari biro keuangan kepada direksi.
- Persetujuan direksi.
- Persetujuan dewan komisaris pada RUPS.
- Pengajuan permohonan emisi saham kepada Menteri Keuangan.
- Reevaluasi aktiva.
- Konversi nilai nominal saham.
- Kerja sama, negosiasi dan perjanjian dengan: penjamin emisi saham dan lembaga dan profesi penunjang pasar modal dalam rangka emisi saham.
- Pengajuan emisi saham ke BAPEPAM.
Prosedur
Eksternal
Langkah-langkah pengajuan permohonan emisi saham
kepada BAPEPAM adalah sebagai berikut:
- Mengajukan pernyataan pendaftaran dan dokumen pendukungnya.
- Menyebarluaskan prospektus kepada umum atau calon pembeli.
- Masa penawaran umum.
- Pencatatan saham yang telah ditawarkan dalam rabgka penawaran umum pada bursa efek.
- Memenuhi kewajiban sebagai emiten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tentunya apa yang telah dibahas diatas hanyalah berupa contoh dan harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing. Satu hal yang harus dimaksimalkan adalah metode survey dan analisis internal serta eksternal perusahaan, sehingga pada saatnya didiskusikan nanti oleh manajemen hal tersebut menghasilkan formulasi strategi yang baik. Semoga tulisan ini bermanfaat
Alamat perusahaannya dimanayah
BalasHapus