Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Membuka pandangan tentang arti keluarga dari keluarga cemara

Hi Bels " Harta yang paling berharga adalah keluarga,  Istana yang paling indah adalah keluarga Puisi yang paling bermakna adalah keluarga Mutiara tiada tara adalah keluarga" -Bunga Citra Lestari-Harta Berharga- Buat kamu yang besar di tahun 90-an pasti pernah nonton sinetron keluarga cemara. Sinetron ini merupakan serial bersambung yang tayang di RCTI pada periode 1996-2006, dan mengisahkan sebuah keluarga yang terdiri dari abah dan emak beserta anak-anaknya. Bersama-sama, mereka menjalani kehidupan berkeluarga dengan segala suka dukanya dengan profesi Abah sebagai tukang becak dan Emak sebagai ibu rumah tangga yang sangat sayang kepada anak-anaknya. Setelah 12 tahun berlalu, serial ini dibuat ulang (remake) menjadi film bioskop. Film tersebut dibintangi oleh Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir sebagai Abah dan Emak, Zara JKT48 sebagai Euis, dan Widuri Putri Sasono sebagai Ara. Nah buat kamu yang sudah nonton film keluarga cemara di bioskop, tentu masih

Diskusi: Perbedaan stress dan depresi

Siapa diantara kalian yang pernah merasakan yang namanya stress? Atau ada diantara kalian yang pernah merasa depresi tentang hal-hal yang terjadi dalam hidup kalian akhir-akhir ini. Jadi apa sebenarnya stress dan depresi itu sih, apa keduanya sama atau malah berbeda? Nah dibahasan diskusi kali ini saya mau berbagi tentang perbedaan stress dan depresi yang tentunya akan dijawab oleh ahlinya.  Edisi diskusi kali ini masih lanjutan dari edisi diskusi sebelumnya tentang mencintai diri sendiri dan diskusi kali ini juga diambil dari forum diskusi grup whatsapp berupa pertanyaan dan jawaban oleh narasumber. Yuk, saksikan! .. Stress vs depresi via Instagram Nah ini dia narasumber kita dalam diskusi kali ini: *Biodata Bomber*(narasumber) *Nama Lengkap 🧕🏻:* fitriany juhari,M.Psi.,Psikolog *Panggilan 🧕🏻 :* Fitri *Ttl 🏡 :* purwakarta, 28 April 1990 *Pekerjaan 👨🏻‍💻:* psikolog *Tempat tinggal/domisili :* depok *Instagram/line/facebook📲 :* @gehujuhe *Hal yang harus or

Jajanan Hits Tahun 90an, siapa masih ingat?

Hallo Bels Kita coba nostalgia sebentar yuk. Nostalgia adalah aktivitas yang melibatkan emosi dan proses berfikir. Saat seseorang bernostalgia, ia membutuhkan proses kognitif dalam mengingat, dan di saat yang bersamaan juga melibatkan perasaannya. Tapi tahu nggak sih kamu, kalau bernostalgia itu ternyata dapat memberikan manfaat diantara lain membawa efek menenangkan, melawan emosi negatif, dan juga sebagai terapi supaya kamu nggak mudah lupa. Konon katanya orang-orang yang suka bernostalgia memiliki hubungan sosial yang lebih baik, dan saat mereka mengingat kejadian yang buruk atau berhadapan dengan situasi yang tidak menyenangkan, mereka akan lebih mudah mencari pertolongan atau masukan dari orang lain atau orang terdekat mereka. Wiih mantap kan! Tapi tenang, kita nggak akan bernostalgia tentang hal-hal pahit saat ini. Kita akan bernostalgia soal jajanan yang aduhai enaknya. Bagi kamu yang merasakan masa kecil di era 90an pastinya sudah familiar dengan jajanan ini. Yuk, kita berno

Diskusi: Love your self (You can't love someone until you learn to love yourself)

Hallo Bels Apa kabar? semoga kamu selalu diberikan kesehatan dan nama baik. Bahasan kali ini sedikit berbeda, karna kita akan membahas mencintai diri sendiri melalui tanya jawab yang terjadi dalam diskusi sebuah grup whatsapp. Sebuah forum independen yang beranggotakan pemuda-pemudi dari berbagai aktivitas, universitas maupun lembaga kepemudaan dengan cita-cita bersama membangun mental diri dengan semangat kontribusi bersama. Forum itu bernama Love your self Indonesia. Dengan visi mewujudkan generasi muda Indonesia yang memiliki kualitas hidup dan kesehatan mental yang baik. Mereka mempunyai misi diantaranya mengadakan kegiatan-kegiatan terkait dunia komunikasi psikolog di masyarakat, mengadakan pelatihan sebagai sarana terapi untuk diri sendiri, menjadi jembatan bagi masyarakat yang peduli terkait mental health dan penderita gangguan kesehatan mental. ** Dalam diskusi kali ini mereka menghadirkan seorang narasumber atau yang biasa disebut Bomber seorang psikolog klinis dan jug

Catatan 2018: Review Film Searching (Tekhnologi digital pecahkan misteri kehilangan)

Hallo Bels Tahun 2018 itu banyak sekali film bagus yang tayang, apa film favoritmu? Jika kamu menyukai film bergenre drama dengan kemasan teka-teki di dalamnya, mungkin nggak asing dengan film berjudul searching ini. Film yang disutradai oleh Aneesh Chaganty ini menggaet beberapa pemeran kenamaan seperti John Cho, Michelle La, Alex Jayne Go, Sara Sohn, Debra Messings, dan Megan Liu. Sistematik film ini pun terbilang unik karena keseluruhan film diceritakan melalui perspektif layar komputer. Direkam dari kamera ponsel, kamera komputer, dan CCTV. Di film ini kita seolah diajak menjadi detektif untuk menyelidiki sebuah kasus hilangnya seorang remaja perempuan. Emosi penonton pun kemudian dibawa naik turun dengan berbagai temuan dan bukti-bukti yang merujuk pada asal muasal kasus ini. film searching via id.bookmyshow.com Ringkasan Cerita Dikisahkan keluarga David Kim (John Cho) hidup harmonis bersama istrinya Pamela Kim (Sara Sohn) dan anak perempuannya bernama Margot (Mich

Manusia boleh berencana: Aku bukan gajah yang dulu

Hallo Bels Masih disuasana tahun baru, aura optimis tentang resolusi di tahun yang baru masih terngiang. Rangkaian renjana yang sudah matang ditulis dalam buku menjadi pecutan kita untuk dapat menyelesaikannya di penghujung tahun nanti. Terbesit sedikit di dalam hati, apakah semua resolusi ini hanya akan menjadi resolusi kosong yang hanya direncanakan namun minim aktualisasi. Ah, inilah yang sering terjadi dalam hidup kita, punya resolusi hanya sebagai lecutan di awal tahun saja biar nggak kalah sama orang lain. Semua begitu menggebu di awal, namun sulit sekali dilakukan. Akhirnya tanpa sadar resolusi yang kita buat saat ini sebagiannya adalah rosolusi kita di tahun sebelumnya. **  Sebetulnya nggak selalu kemampuan kita yang kurang, ataupun resolusi yang kita tulis itu terlalu tinggi untuk dicapai. Seringnya keluar dari zona nyaman dan rasa takut salah karna pernah gagal sebelumnya lah yang membuat kita sepesimis ini. Sehingga punya resolusi sebanyak apapun rasanya mustahil untu