Langsung ke konten utama

How to manage emotion?

Control your emotions or your emotions will control you. (Diskusi love youself).




*Momod;
"Oke 1 menit kita akan mulai ya."
"Untuk teman-teman silahkan cari tempat yg nyaman."
"Dan pastinya sambil simak ... Lanjut nyemil ya, bagi yg berpuasa 😃😃😃😃."
"Oke kak @⁨Vira Andalusita⁩ .. seperti nya kita bisa mulai diskusinya."
"Sebelumnya perkenalkan pemateri kita hari ini."

Nama: Vira Andalusita (Vira)
Alamat: Cimanggis, Depok
Kesibukan: Kuliah, volunteer untuk intervensi atau pelatihan kelompok, dan saat ini lagi persiapan mau kerja praktek dari kampus.

*Vira;
"Oke, terima kasih atas kesempatannya ya moderator."
"Silakan didownload ya teman-teman file presentasinya :)."
"Kalau udah pada download, kita mulai aja ya materinya.."

*momod;
"Oke kak vira."
"Silahkan dipaparkan untuk lebih jelasnya."

*Vira;
"Boleh dilihat slide kedua, *pertama-tama kita pahami dulu ya kira-kira emosi itu apa sih?*."
Slide 1-3 via dok pribadi
"Nah, intinya emosi itu adalah suatu kondisi mental, yang terkait dengan pikiran, perasaan, perilaku, dan tingkat kenyamanan kita. Sampai saat ini yang aku tahu belum ada kesepakatan secara ilmiah mengenai definisi emosi."

"*Selanjutnya, emosi itu ada apa aja sih?*."

"Robert Plutchik (1980) mengidentifikasi delapan emosi dasar beserta turunannya. Emosi dasar mencakup _anger, fear, sadness, disgust, surprise, anticipation, trust, dan _joy_. Mungkin agak pusing ya liat diagramnya? Hehe.."

"Again, terkait hal ini pun belum ada kesepakatan secara ilmiah, soalnya kan emosi itu sebetulnya banyak banget ya, jadi susah buat diidentifikasi. Oleh karena itu, kita singkat aja ya :) "

"Di sini kita akan lebih fokus pada cara-cara mengelola emosi."

"Sebagai manusia, memiliki emosi itu normal dan sehat. Akan tetapi, emosi bisa menjadi masalah ketika dirasakan terlalu sering, terlalu intens, atau diekspresikan secara tidak tepat sehingga membuat kita atau orang lain merasa terganggu. Emosi juga berpengaruh pada kondisi fisik kita. Ada yang pernah merasa pusing pas lagi marah? Atau merasa otot-ototnya tegang pas lagi cemas? Nah, jika tubuh dalam kondisi seperti itu terus, bisa jadi muncul berbagai masalah kesehatan."

"Emosi yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai konsekuensi negatif, sehingga kita perlu untuk mempelajari bagaimana sih caranya mengelola emosi kita agar tidak merugikan diri kita sendiri maupun orang lain.."

"Bagaimana strategi untuk mengelola emosi secara efektif? Nah, bisa dilihat di slide 4, strateginya itu ada yang untuk mencegah dan ada strategi yang langsung. Kita bahas *strategi pencegahan* dulu ya.."
Slide 4-6 via dok pribadi
"Jadi, strategi pencegahannya adalah dengan cara mengubah pikiran yang menimbulkan emosi negatif. Di dalam strategi ini ada yang namanya skema A-B-C-D. Apa itu? "

"*A: activating event*, yaitu peristiwa pemicu.
*B: belief*, yaitu keyakinan atau pikiran terkait peristiwa pemicu.
*C: consequence*, yaitu konsekuensi perasaan yang muncul sebagai hasil dari pemikiran terhadap peristiwa pemicu.
*D: dispute*, yaitu menguji keyakinan dan ekspektasi yang dimiliki dengan pendekatan yang lebih rasional dan realistis."

"Berdasarkan skema ini, hal yang membuat kita memiliki emosi negatif bukanlah suatu peristiwa, melainkan apa yang kita pikirkan mengenai peristiwa tersebut. Masih bingung? Kita lihat contohnya yuk.."

Slide tambahan via dok pribadi
"Coba lihat slide 6. Kalau berhadapan dengan peristiwa seperti itu, kira-kira apa sih yang kamu rasakan? Sedih, kesel, atau biasa aja? Mungkin setiap orang bisa beda-beda ya.."
Slide manage emotio via dok pribadi
"Nah, di slide berikutnya kalian bisa lihat adanya perbedaan itu. Orang pertama, dia merasa sedih, sementara orang kedua merasa biasa aja. Kok bisa gitu ya? Padahal peristiwanya sama.. Nah, ternyata yang membedakan adalah B-nya, yaitu apa yang dipikirkan terkait peristiwa tersebut."

"Jadi, setelah belajar skema A-B-C-D, ada baiknya setiap kali kalian merasakan emosi negatif, sebaiknya tidak langsung menyalahkan keadaan ya.. “Aku marah karena dia datang terlambat”, “Aku sedih gara-gara dia gak dengerin aku”. Yuk kita sama-sama coba untuk identifikasi pikiran apa ya yang menimbulkan emosi negatif itu :)"

"Lanjut, setelah kita sudah bisa mengenali pikiran kita yang menimbulkan emosi negatif, langkah berikutnya adalah melakukan dispute, atau mendebatnya dengan pikiran lain yang lebih baik. Contohnya bisa dilihat di slide 7 ya.."
Slide 7-9 via dok pribadi
"Dalam melakukan dispute, kalian bisa ajukan pertanyaan-pertanyaan ini kepada diri sendiri:
1. Apakah pikiranmu didukung bukti-bukti yang kuat?
Adakah kemungkinan pikiran lain?
2. Apakah pikiranmu membuatmu merasa lebih baik?
Pikiran apa yang membuatmu merasa lebih baik?
3. Apakah kamu terbantu dengan pikiran seperti itu?
Pikiran apa yang dapat membantumu?
4. Adakah temanmu yang menghadapi situasi yang sama, namun merasakan hal yang berbeda? Kira-kira apa yang dia pikirkan?"

"Gimana-gimana? Berhasil gak mendebat diri sendiri? Prosesnya memang rumit ya, tapi cara ini bisa efektif untuk jangka panjang."

"Selanjutnya kita bahas *strategi langsung* ya.. Nah, ini caranya jauh lebih simpel dan bisa langsung dilakukan ketika kita merasakan emosi negatif. Seperti yang sudah dilihat sebelumnya strategi langsung bisa dilakukan dengan teknik distraksi, relaksasi, dan asertif."

"Kita mulai dengan bahas teknik distraksi yuk. Jadi, di dalam teknik ini kalian diajak untuk mengalihkan diri dari pikiran dan situasi yang menimbulkan emosi negatif. Caranya bisa banyak banget dan gak hanya terbatas pada cara-cara yang aku jelaskan di sini. Kita bahas satu-satu ya.."

"*Bayangkan rambu STOP*"

"Setiap kali pikiran negatif muncul, ikutilah perintah dari rambu tersebut. Berhentilah memikirkan pikiran-pikiran yang menimbulkan perasaan tidak nyaman."

"- *Timeout* ".

"Mengambil waktu untuk menghindar sejenak dari situasi yang membuat emosi kamu naik, sehingga kamu bisa menenangkan diri terlebih dahulu. Misalnya menghindar ke luar ruangan, menyendiri ke kamar, dan sebagainya."

"- *Menunda* "

"Setiap kali kamu tidak tahan ingin mengeluarkan emosi kamu, cobalah untuk menghitung dulu 1 – 100, atau bernyanyi satu lagu. Dengan begitu, harapannya emosi kamu akan lebih mereda dan tidak keluar terlalu intens."

'- *Bayangkan hal-hal yang menyenangkan dan menenangkan* "

"Bayangkan kamu berada di pantai yang tenang, ingatlah masa-masa liburan paling berkesan, pikirkan orang-orang yang membuat kamu bahagia..."

"- *Melakukan aktivitas fisik*

Gerakkan tubuhmu! Misalnya dengan berolahraga, berjalan-jalan singkat, melakukan pekerjaan rumah, dan lain-lain."

"- *Menggunakan humor*"

"Menantang pikiran negatif dan tidak menganggapnya terlalu serius. Contohnya, ketika muncul pikiran negatif, kamu dapat menganggapnya sebagai sebuah siaran radio dan berkata “Yaelah dia siaran lagi nih, kecilin aja deh volumenya."

"Dari teknik-teknik distraksi di atas, mana nih yang pernah kalian lakukan?"

"Oke, kita lanjut bahas strategi langsung yang selanjutnya yuk, yaitu teknik relaksasi. Ketika emosi kamu meningkat, kamu bisa melakukan relaksasi agar tubuh dan pikiranmu menjadi lebih tenang. Teknik relaksasi yang populer ada dua, yaitu:

*Relaksasi pernapasan*:

teknik yang paling sederhana - menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan sehingga kalian menjadi lebih tenang."

"*Relaksasi otot progresif*: "

"teknik yang lebih kompleks - melibatkan seluruh otot-otot tubuh secara bertahap. Di YouTube banyak loh videonya :) "

"Nah, ini teknik yang terakhir, yaitu komunikasi asertif. Ketika kamu merasa tidak nyaman dengan perlakuan seseorang, dibandingkan kamu marah-marah pada dia dan memicu pertengkaran, atau kamu diam saja menahan kekesalanmu sementara dia tidak mengetahui kesalahannya, lebih baik kamu mengomunikasikannya. Nah, tapi komunikasikan secara baik-baik dan tetap menghormati perasaan orang itu ya.."

"*Contoh situasi:*".
"Kamu merasa kesal dengan temanmu yang sering datang terlambat."

"Kamu dapat berkata:"

“Sejujurnya, aku merasa terganggu dengan kebiasaan kamu datang terlambat. Bisakah kita cari cara agar nanti kamu tidak datang terlambat lagi setiap kali kita ada janji?"

"Gimana? Asertif ini susah-susah gampang sih ya.. Harus pintar-pintar mencari kalimat yang tepat :)"

"Nah, demikian strategi-strategi pengelolaan emosi yang dapat kamu terapkan di kehidupanmu. Semoga materi ini bisa membantumu dalam mengelola emosimu ke depannya ya.. Kalau ada yang belum dimengerti, atau ada hal lain yang ingin kamu tahu terkait pengelolaan emosi, silakan ditanyakan 👌"
Manage emotion via dok pribadi
How manage emotion via dok pribadi
*Other; ✋🏻
"Kalau sudah melakukan strategi di atas tapi emosi nya belum terkontrol juga bagaimana kak?"

*Vira;
"Halo Ica.. strategi di atas memang butuh latihan untuk melakukannya, terutama strategi A-B-C-D yang cukup rumit. Jadi, jika awal2 masih tidak terkontrol tidak apa-apa, yang penting ada penurunan pada intensitas emosi yang kamu rasakan :) "

*Other;
"Iker terimakasih kak Vira".
"Luar biasa banget nih materi nya."

"👌"

*Momod;
"Agar lebih kondusif pertanyaan ke admin ya."

*Vira;
"Mohon maaf kalau terlalu cepat ya teman-teman. Kalau ada yang kurang dimengerti boleh kirim pertanyaannya ke admin :) "

*Momod;
"Oke kak Vira ada beberapa pertanyaan yang sudah masuk."

1. NN*
"Aku skrng kuliah smt 6, dan menurut ku, kuliah ini tdk sesuai dgn minat aku dan juga, karena, aku ngerasa self esteem aku menurun jika di depan teman kampus, yang aku ingin jurusan yang lain bidang agama.
Sebaiknya saya hrs gmna ya bu?"

"2. saya Alfi. Pertanyaan yang ingin saya ajukan adalah *Apakah teknik-teknik yang ada disesuaikan dengan kondisi saat emosi atau kepribadian diri?*"

"Silahkan kak @⁨Vira Andalusita⁩"

*Vira;
"Oke, pertama aku jawab pertanyaan NN dulu ya.. terkait self-esteem yang menurun, coba kira2 kalau pakai skema A-B-C-D, apa ya yang menjadi B atau belief kamu yang menyebabkan self-esteem kamu menurun? Bisakah kamu coba melakukan dispute terhadap pikiran itu? Cara lainnya, apakah kamu sudah mencoba asertif dengan orang-orang di sekitar kamu terkait dirimu yang merasa tidak cocok dengan jurusan kuliah saat ini? Bisa dicoba ya :) "

"Kedua, aku jawab pertanyaan Alfi ya. Teknik-teknik tersebut disesuaikan dengan preferensi pribadi dan kemampuan kamu. Kamu bisa memilih sendiri mana teknik yang efektif untuk kamu lakukan :) 👌"

*Momod;
"Apakah ada tanggapan?"
"Sebelum kita lanjut pertanyaan berikutnya."

*Other;
"Pas 👌🏼 "
"terima kasih kak 🙏🏼"

*Momod;
"Oke kita lanjutkan."

"3. Kenapa interaksi via chat (WA) lebih cepet membuat emosi di bandingkan jika kita interaksi nya secara langsung (face to face)?"
"Terima Kasih".

*Vira;
"Nah, soal interaksi via chat, memang terdapat keterbatasan, salah satunya kita tidak bisa melihat aspek non-verbal dari lawan bicara kita. Aspek non-verbal itu apa? Yaitu ekspresi wajah, intonasi, dan lain-lain yang biasanya bisa kita lihat dalam interaksi langsung. Oleh karena itu, interaksi via chat sering menimbulkan kesalahpahaman karena maksud yang disampaikan kurang tergambar jelas, sehingga dapat memicu emosi."

*Other; "👌"

*Momod:
"Oke kak vira.. untuk @⁨Kak maryamah⁩ apakah ada tanggapan kak?"

*Kak maryamah:
"👌🏻".
"Terima kasih Ka @⁨Vira Andalusita⁩ 🙏🏻"

*Momod;
"Bagi teman² yg ingin bertanya kami persilahkan."

*Vira;
"Sama-sama, terima kasih pertanyaannya :) "

*Momod;
"Diskusi kita berjalan sampai pukul 22.00 WIB."

"Kak @⁨Vira Andalusita⁩ "
""Ada pertanyaan nih."

"4. Bagaimana cara merespon lawan interaksi kita yang sedang terbawa arus emosi negatif?"

*Other;
"Hai teman teman nama saya Elistia fatmah dari jogya? Bagaimana caranya agar emosi bisa terkendali saat sedang memuncak muncaknya ? Dan sampe barang yg ada d hadapan nya pun ikut ter pecahkan ? Terimakasih."

*Momod;
"Pertanyaan ke 4 ya."

*Vira;
"Oke, pertanyaan keempat. Dalam merespon lawan bicara yang sedang terbawa emosi negatif, tentunya kita sebaiknya tidak ikut terbawa arus ya :) jangan sampai kita malah memperparah emosi negatifnya. Kamu bisa meminta dia melakukan salah satu strategi langsung dari pengelolaan emosi yang telah dipaparkan di atas. Bisa meminta dia melakukan timeout, atau membimbing dia untuk melakukan relaksasi. Kalau dia sudah lebih tenang, baru komunikasi kalian akan lebih lancar 👌"

6. Pertanyaan dari AM.
Saat kita sedang emosi . Dan kita lebih memilih diam itu baik tidak sih kak sebenernya .Contoh kita jadi bahan ejekan . Tp kita tdk membalas . Dan lebih memilih diam dan menghindar . Apakah itu baik bagi diri sendiri dan org sekitar nya ?

7. Saya putri, pertanyaannya,
*Apakah ketika perempuan mengalami menstruasi bisa mempengaruhi kemampuannya memanage emosi? Misalnya kalau lagi menstruasi, hal-hal disekeliling rasanya mudah sekali menyulut emosi dan sulit rasanya mengontrolnya, bahkan bisa berubah-ubah dengan cepat dari marah tiba-tiba langsung sedih*

*Vira;
"Oke kita lanjut dulu ke pertanyaan kelima dari Elisia yang beum semat terjawab ya.. Jadi ketika emosi sedang memuncak, ketahui bahwa mengeluarkan kemarahan justru akan semakin memperparah keadaan. Kamu bisa melakukan salah satu dari strategi langsung yang telah dipaparkan ya, biasanya yang paling umum dilakukan adalah relaksasi 👌"

*Momod;
"Pertanyaan 8."
"Saya cepat merasa sedih untuk alasan atau hal kecil. Saya kadang menangis, apakah pantas untuk menangis dan melampiaskan emosi saya? Atau haruskah saya menahan diri??"

*Vira;
"Pertanyaan keenam, sebenarnya diam itu baik gak sih? Nah, tergantung.. Dibandingkan melempar barang-barang atau berteriak ke orang-orang sekitar, tentunya diam lebih aman dan tidak menimbulkan konsekuensi negatif bagi orang-orang di sekitar kamu. Akan tetapi, hati-hati dalam memendam emosi. Emosi tidak akan hilang hanya dengan dipendam, emosi harus dikelola. Nah, daripada diam, apakah kamu sudah mencoba komunikasi secara asertif kepada teman-teman yang mengejek kamu? Bisa dicoba ya :) "

"Pertanyaan ketujuh dari putri, ketika menstruasi memang ada perubahan hormon yang dapat membuat emosi kita menjadi kurang stabil sehingga lebih sulit dimanage. Ketika emosimu tersulut saat menstruasi, kamu bisa coba mempraktikkan cara-cara pengelolaan yang sudah dipaparkan ya :) ".

"Pertanyaan kedelapan, menangis itu tidak apa-apa kok :) asalkan, setelah kamu merasa lega, kamu kembali semangat ya! Sebisa mungkin jangan terlarut dalam kesedihanmu terus-menerus. Terkait menahan diri, jawabannya sama dengan pertanyaan keenam bahwa emosi itu sebaiknya dikelola :) 👌"

*Kak maryamah: 👌🏻
"Makasih ka @⁨Vira Andalusita⁩ 🙏🏻"

*Vira;
"Sama-sama :) ".

*Momod;
"Terimakasih jawabannya kak @⁨Vira Andalusita⁩ "

"Bagi kawan² yg ingin menanggapi dipersilahkan."

"Atau ada pertanyaan lagi mengenai materi malam ini dipersilahkan."

*Other;
"Sudah kak . Sy diam tp mengamati emosi yg ada didalam diri saya . Mengamati supaya tidak hanyut dalam gulungan emosi tsb."

"Kak Vira ini tanggapan pertanyaan ke-6."

*Vira;
"Halo Ayu, sebuah hal yang baik kamu sudah menyadari dan berusaha untuk tidak hanyut dalam emosi negatif kamu :) "

*Momod;
"😁😁"
"Ada banyak misteri dalam sebuah emosi, sering kali kita hanyut dalam hal yang kurang baik dalam memanfaatkan dan meluapkan emosi ini."

"Nah barangkali teman² ada yg penasaran lebih jauh mengenai sikap atau pun hal yg harus dilakukan.. "

"Mumpung ada pematerinya dipersilahkan menyampaikan tanggapannya."

"Kawan² Silahkan kalau masih ada pertanyaan."

"Kak @⁨Vira Andalusita⁩ ini ada pertanyaan lagi."

"9. Ketika sudah melakukan strategi-strategi tersebut tapi intensitas emosinya ga stabil juga, apakah sudah termasuk gangguan mental?"

*Vira;
"Oke, pertanyaan kesembilan ya.. Strategi-strategi di atas memang perlu latihan. Jika biasanya kamu mengeluarkan emosi kamu dengan cukup intens, mungkin strategi tersebut tidak akan langsung berhasil. Strategi tersebut juga kan lumayan banyak tuh, jd mungkin perlu waktu juga bagi kamu untuk mencoba dan merasakan mana sih strategi yang efektif buat diri kamu. Jadi, jika cara-cara tersebut belum berhasil, belum tentu ada gangguan mental kok :) 👌"

*Momod;
"Terimakasih kak Vira jawabannya."
"Apakah ada tanggapan teman²?"
"Silahkan ya".
"Sesi berdasarkan rule diskusi malam ini akan kita akhiri pukul 22.15 WIB."

"Nah sebelum kita close sesi ini dan beralih ke sesi terbuka, kami persilahkan teman² untuk menyampaikan tanggapan ataupun pertanyaan selanjutnya."

"Di sesi bebas kawan² boleh bertanya bebas atau saling menyapa antar peserta diskusi."

"Pertanyaan ke 10."
"Assalamualaikum kak, saya Sheila Hamdah Hanum RTG, seorang mahasiswi bidang psikologi di universitas sumatera utara. Saya mau mengajukan pertanyaan seputar emosi. Saya orangnya tidak bisa mengeluarkan emosi negatif saya, selalu saya simpan. Dikarenakan saya ada traumatis kepada orangtua saya,keluarga, dan teman-teman saya. Jadi, karena saya menyimpan emosi saya kadang menyebabkan saya lebih cepat capek dan sakit-sakitan. Saya mengambil langkah "kuat" padahal saya depresi kalau tidak mengeluarkannya. Menurut kakak tindakan saya itu salah? Intervensi apa yang harus saya lakukan untuk diri saya?"

"Silahkan kak @⁨Vira Andalusita⁩."

*Vira;
"Halo Sheila.. pasti berat ya rasanya tidak bisa bebas mengeluarkan emosi kamu hingga kamu sakit-sakitan dan punya gejala depresi.. Jika kamu biasa memendam, mungkin cara-cara pengelolaan emosi yang telah dipaparkan di atas tidak akan langsung berhasil, namun kamu bisa melatihnya, karena emosi itu sebaiknya dikelola jangan didiamkan saja. Jika ada waktu luang, kamu bisa coba menganalisis emosi kamu menggunakan skema A-B-C-D. Semoga cara tersebut bisa membantu ya.. dan jika kamu merasakan gejala-gejala depresi, ada baiknya kamu meminta bantuan kepada psikolog atau dosen-dosen di kampusmu :) "

*Other;
"Saya juga senang menganalisis emosi saya kak dan terkadang fase denial juga.
Baiklah terimakasih kak sarannya 👌"

*Vira;
"Sebuah langkah yang bagus Sheila, kamu sudah bisa mengenali dan menganalisis emosi kamu. Semoga skema A-B-C-D yang telah dipaparkan bisa lebih membantu analisis kamu ya :) "

*Momod;
"Okee terimakasih kasih kak Vira".
"Berhubung waktu telah menunjukkan pukul 22.20 WIB."
"Terimakasih kawan² atas waktunya dan partisipasinya diskusi malam ini mengenai."

"How to manage emotions?"

"Terimakasih kak @⁨Vira Andalusita⁩ yang telah menyampaikan materinya dengan runtut sehingga menambah pemahaman dan ilmu baru. Beberapa Pertanyaan yang masuk juga telah dibantu menjawabnya."

"Semoga ilmu ini bisa menyelamatkan kita semua dari perilaku menyimpang dan memanfaatkan emosi kita sebaik mungkin."

"Jikalau ada pertanyaan kawan² yg belum disampaikan silahkan dilanjutkan diskusi nya.."

"Sebelum Yunus undur diri sebagai momod malam ini saya ucapkan terimakasih atas waktu teman² yg diluangkan untuk menyimak diskusi kali ini."

"Kak @⁨Vira Andalusita⁩ terimakasih ya ilmunya.. ohya, jikalau ada dari peserta yang ingin sharing lebih lanjut kami persilahkan."

"Momod mohon maaf bila selama kurang lebih120 menit ini ada kesalahan kata dan juga kalimat yg kurang berkenan."

"Setelah diskusi ini kita akan kirimkan notulensi diskusi kita malam ini."

"Salam literasi".
"Menuntut ilmu tak memandang usia, menebar ilmu pun tak hanya tugas seorang guru. Maka mari berbagi kebaikan dengan ilmu kita."

"Yunus tutup diskusi malam ini."

"Terimakasih."

"Untuk selanjutnya silahkan dilanjutkan diluar tema kita ataupun melanjutkan sharing-sharing ilmunya."

"👌".
"👏👏🙏🙏".

*Vira;
"Terima kasih teman2 semua yang telah menyimak dan mengikuti diskusi kali ini. Terima kasih atas pertanyaan2nya. Saya mohon maaf ya kalau ada kata2 yg kurang berkenan, atau jika materinya belum memuaskan. Terima kasih juga untuk Yunus sebagai moderator sesi ini. Saya pamit undur diri ya teman-teman, mudah2an bisa bertemu lagi di lain kesempatan dengan materi yang lebih baik lagi 😊"

Sumber; Komunitas Love yourself Indonesia

Salam bertumbuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewirausahaan : Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang

Pandangan Ahli Ekonomi 1)       Wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. 2)       Wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi dan perbaikan produksi lainnya. 3)       Dengan kata lain, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa. Pandangan Ahli Manajemen 1)       Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis dan orgasisasi usaha baru ( Marzuki Usman, 1997:3 ). 2)       Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi motivasi, visi, komunika

Analisis SWOT Perusahaan Kontraktor

Berikut adalah bahasan analisis SWOT pada perusahaan Construct yang pernah dibahas pada buku analisis SWOT Freddy Rangkuti. Mari kita simak! Buku swot via Freddy Rangkuti Misi Perusahaan   PT. CSTRUCT adalah sebuah perusahaan dengan diversifikasi bidang usaha yang luas, meliputi jasa konstruksi, reality dan properti, perdagangan dan industri, baik dalam skala nasional maupun internasional. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan ini senantiasa mengutamakan prestasi dan citra baik, serta berusaha menjadi perusahaan yang terkemuka dibidangnya. Semangat inovasi serta penguasaan teknologi terus dipacu demi pertumbuhan dan pengembangan usaha yang berkelanjutan yang menghasilkan produk-produk berupa barang maupun jasa yang bermutu dan bernilai tambah tinggi. Melalui pertumbuhan yang sehat dan hasil usaha yang tinggi, perusahaan ini selalu memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berhubungan dengannya. Visi misi perusahaan via contoh.pro Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset u

Kewirausahaan : Teori Life Path Change

Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak orang yang menjadi wirausaha justru tidak memali proses yang direncanakan. Antara lain disebabkan oleh: a.       Negative displacement       Seseorang bisa saja menjadi wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya bekerja, tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selam bekerja, dipaksa/terpaksa pindah dari daerah asal. Atau bisa juga karena sudah memasuki usia pensiun atau cerai perkawinan dan sejenisnya.        Banyaknya hambatan yang dialami keturunan Cina untuk memasuki bidang pekerjaan tertentu (misalnya menjadi pegawai negeri) menyisakan pilihan terbatas bagi mereka. Di sisi lain, menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya, menjadi wirausaha pada kondisi seperti ini adalah pilihan terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak bergantung pada birokrasi yang diskriminatif. b.       Being between things       Ora