Dear aku karya Ichwan.
Apa kabar? Maaf aku sering lupa menanyakan kabar pada diri sendiri. Aku terlalu sibuk pada ambisi, hingga lupa kapan harus menghentikan langkah. Bukan untuk berhenti, namun untuk melihat jejak dan arah atau setidaknya untuk memeluk diri, menguatkan hatimu karna di depan akan lebih kejam lagi.
Jadi begini, sebenarnya jauh di dalam nurani aku ingin mengatakan. Terimakasih karena tetap tegar atas masalah selama ini. Untuk semua carut murut, jatuh bangun, dan semua luka yang mungkin hanya kamu sendiri dan Tuhan yang mengetahui.
Terimakasih karna tetap terus memeluk mimpi, meski banyak aral yang melukai. Kau tetap berdiri, tertawa, meski matamu basah oleh elegi.
Terimakasih untuk tetap kuat meski kehilangan satu persatu orang yang kau sayang, membuatmu kadang jatuh tercekat.
Kau tahu... mereka hanya pindah, mengabadikan diri dalam rangkaian kenangan-kenangan indah.
Terimakasih karna telah menjadi diri sendiri dan tak goyah saat ditertawakan. Tak patah saat seisi semesta kadang terasa sangat keterlaluan.
Oh iya... Hidup ini bukan kompetisi, setiap pundak punya bebannya masing-masing. Kau tak perlu iri dengan orang lain. Teruslah mengejar bahagiamu dengan syukur, peluk hatimu dengan sabar, dan rangkul orang-orang tersayangmu dengan doa.
Apapun akhir kisahnya, semoga kau selalu bahagia dan tetap berpegang pada jalanNYA.
#selfreminder #bertumbuh #literasi
Salam literasi
Dear Aku via Unplash |
Jadi begini, sebenarnya jauh di dalam nurani aku ingin mengatakan. Terimakasih karena tetap tegar atas masalah selama ini. Untuk semua carut murut, jatuh bangun, dan semua luka yang mungkin hanya kamu sendiri dan Tuhan yang mengetahui.
Terimakasih karna tetap terus memeluk mimpi, meski banyak aral yang melukai. Kau tetap berdiri, tertawa, meski matamu basah oleh elegi.
Terimakasih untuk tetap kuat meski kehilangan satu persatu orang yang kau sayang, membuatmu kadang jatuh tercekat.
Kau tahu... mereka hanya pindah, mengabadikan diri dalam rangkaian kenangan-kenangan indah.
Terimakasih karna telah menjadi diri sendiri dan tak goyah saat ditertawakan. Tak patah saat seisi semesta kadang terasa sangat keterlaluan.
Oh iya... Hidup ini bukan kompetisi, setiap pundak punya bebannya masing-masing. Kau tak perlu iri dengan orang lain. Teruslah mengejar bahagiamu dengan syukur, peluk hatimu dengan sabar, dan rangkul orang-orang tersayangmu dengan doa.
Apapun akhir kisahnya, semoga kau selalu bahagia dan tetap berpegang pada jalanNYA.
#selfreminder #bertumbuh #literasi
Salam literasi
Komentar
Posting Komentar