Hi Bels
Buat kamu yang besar di tahun 90-an pasti pernah nonton sinetron keluarga cemara. Sinetron ini merupakan serial bersambung yang tayang di RCTI pada periode 1996-2006, dan mengisahkan sebuah keluarga yang terdiri dari abah dan emak beserta anak-anaknya. Bersama-sama, mereka menjalani kehidupan berkeluarga dengan segala suka dukanya dengan profesi Abah sebagai tukang becak dan Emak sebagai ibu rumah tangga yang sangat sayang kepada anak-anaknya.
Setelah 12 tahun berlalu, serial ini dibuat ulang (remake) menjadi film bioskop. Film tersebut dibintangi oleh Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir sebagai Abah dan Emak, Zara JKT48 sebagai Euis, dan Widuri Putri Sasono sebagai Ara.
Nah buat kamu yang sudah nonton film keluarga cemara di bioskop, tentu masih ingat dengan adegan-adegan yang terjadi di film tersebut kan. Tak disangka ternyata adegan di dalam film tersebut begitu nyata dan sesuai dengan apa yang kita rasakan di kehidupan sehari-hari. Berikut adalah pesan yang dapat kita ambil dari cerita yang disuguhkan dalam film keluarga cemara.
Film ini mengajarkan kita bahwa harta yang paling berharga adalah keluarga
Tentunya hal ini lah yang menjadi tagline di film keluarga cemara. Film ini adalah paket lengkap buat kamu yang ingin dapat pelajaran penting soal keluarga. Keluarga Abah kehilangan semua hartanya karena bangkrut ditipu orang. Dipaksa pindah dari nyamannya hidup di perkotaan dan harus tinggal di rumah tua peninggalan orang tua yang sudah lama tidak dirawat. Semua kenikmatan hidup tinggal di ibukota dengan segala kebutuhan yang serba ada lenyap begitu saja. Mereka kehilangan semuanya harta, jabatan, dan juga sahabat. Namun semua kehilangan tersebut tidak ada artinya karna ada satu harta yang masih mereka miliki dan yang paling berharga yaitu 'keluarga'. Mau ada masalah apapun, mereka tetap bisa balik dan terbuka kepada keluarga. Seperti yang digambarkan di film keluarga cemara ini, masalah yang mereka alami seakan terobati dengan keberadaan Abah yang begitu tangguh, Emak yang begitu sabar, Euis yang begitu legowo, dan Ara yang begitu ceria.
Marah dengan emosi memuncak dan membentak nggak akan menyelesaikan masalah
Berbeda pendapat tentang sesuatu hal dengan orang tua adalah hal yang wajar, terkadang maunya kita berbeda dengan maunya orang tua. Komunikasi yang baik adalah salah satu cara untuk mendapatkan titik temu diantara keduanya. Namun apa jadinya apabila amarah dan emosi yang lebih dulu dikedepankan? Bukannya menyelesaikan masalah, justru malah menambah runyam keadaan. Seperti yang dialami Euis ketika berbeda pendapat dengan Abah. Saat itu Euis bentak-bentak dan marah terhadap Abah, Abah pun sama nggak mau ngalah dan balik membentak Euis. Keduanya saling tidak mau mengalah, dan alhasil masalahnya pun tidak kunjung selesai. Masalah justru selesai ketika Euis bicara baik-baik kepada Emak dan esok paginya meminta maaf ke Abah. Kalau sudah begini, terbukti kan kalau masalah itu tidak akan selesai dengan bentak-bentak dan marah. Kalau mau menjalani keluarga yang harmonis seperti mereka, mungkin kita harus belajar dari kelogowoan Euis dan Abah dalam urusan kali ini. Marah boleh tapi jangan sampe dendam ya, apalagi sama keluarga sendiri.
Kehilangan sahabat adalah masa yang paling berat untuk dilewati, kalau kita ikhlas pasti akan mendapatkan yang lebih baik sebagai gantinya
Kisah persahabatan memang selalu menjadi adegan yang paling memiliki sisi sentimentil dalam setiap film. Karena kita semua pasti memiliki sahabat. Sahabat bukanlah tentang siapa yang kau kenal paling lama, tapi tentang ia yang datang ke kehidupanmu dan berkata "Aku disini untukmu" lalu membuktikannya. Persahabatan yang kuat tak butuh percakapan sehari-hari atau kebersamaan setiap waktu, selama persahabatan itu ada di hati, sahabat sejati tidak akan terpisah. Lalu bagaimana ceritanya kalau persahabatan itu harus terpisahkan oleh jarak dan keadaan? Film ini dimulai dengan cerita ketika Euis harus menerima kenyataan bahwa dia dan keluarganya harus pindah ke kampung dimana rumah peninggalan orang tua Abah berada, Euis mau tidak mau harus ikhlas meninggalkan sahabat-sahabatnya di kota. Sempat tidak nyaman dengan lingkungan baru, bahkan beberapa kali marah kepada Abah merajuk ingin kembali ke kota, justru Euis malah menemukan sahabat sejatinya di tempat barunya ini. Sahabat yang lebih sederhana dibanding sahabat yang dulu Ia punya di kota, namun yang paling jujur dan selalu ada dimanapun Euis membutuhkannya. Nah, terbukti kan kalau kawan sejatimu itu adalah dia yang bertahan di sisimu disaat masa-masa sulit. Semoga kita bisa menemukan sahabat sejati ya, seperti yang dirasakan Euis!
Selalu ada tempat di hati orang tua bagi anak-anak yang baik
Apa yang diharapkan dari orang tua kepada anak-anaknya selain berharap anaknya menjadi anak yang baik, nurut kepada orang tua dan berbakti. Hal itu lah yang diharapkan Abah dan Emak kepada Euis, Ara, dan bayi kecil mereka Ragil. Walaupun Abah selalu memarahi Euis karna kesalahan yang dilakukannya, namun di akhir kisah film ini Abah memberikan alasan yang logis kepada Euis betapa ketakutannya ia kalau Abah tidak bisa memberikan yang terbaik untuk Euis. Dengan memberikan kue ulang tahun yang ala kadarnya, Abah mengucapkan selamat ulang tahun kepada Euis yang sudah mulai dewasa. Hal tersebut menggambarkan betapa sayangnya Abah kepada Euis lebih dari apapun walaupun kini anaknya tersebut sudah sering membantahnya. Nah seringkali kita lupa sebagai anak bahwa bagaimanapun kita tidak akan ada di dunia ini kalau tidak ada orang tua kita. Ketika kita mendapatkan informasi atau ilmu yang baru dari luar, kita mulai membandingkannya dengan kebiasaan-kebiasaann yang terjadi di dalam keluarga kita yang kolot. Namun hal tersebut jelas bukan menjadi alasan untuk kita membantah apapun yang dikatakan oleh orang tua, tetap harus ada adab kita sebagai anak kepada orang tua. Dengan menonton film ini membuat kita yakin bahwa tidak ada maksud buruk dari orang tua manapun memberikan pelajaran kepada anaknya walaupun dengan cara yang berbeda-beda.
Tidak ada keluarga yang sempurna, karna kenyamanan itu justru diciptakan bukan dicari
Keluarga cemara adalah keluarga yang nampak paling bahagia kelihatannya. Dengan menonton film ini kita jadi dapat melihat secara jelas bahwa keluarga paling bahagia sekalipun tetap saja terdapat konflik di dalamnya. Selalu ada masa-masa sulit di setiap fase kehidupan di keluarga cemara ini. Seperti bagaimana mereka harus memulai kehidupan dari nol lagi setelah usaha Abah di tipu orang, bagaimana susahnya mencari pekerjaan di usia Abah yang sudah tidak muda lagi, bagaimana Emak yang harus ekstra sabar menerima kenyataan suaminya bangkrut dan harus membantu perekonomian keluarga dengan berjualan opak padahal kondisinya sedang hamil besar, belum lagi melihat tingkah Euis yang mulai aneh karna sedang di masa pubertas. Semua yang terlihat manis dari luar belum tentu semanis itu di dalam. Semua keluarga pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, namun dengan kebersamaan antar sesama anggota keluarga lah semuanya menjadi lebih ringan dijalani. Beruntung mereka memiliki Ara yang ceria dan selalu memberikan warna di setiap keadaan.
Nah itu dia beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari film keluarga cemara. Semoga film ini dapat membuka pandangan kita tentang arti keluarga yang sesungguhnya. Selalu ingat bahwa tidak ada keluarga manapun di dunia ini yang sempurna dan tidak memiliki cacat. Lebih bijak yuk dalam melihatnya.
Salam.
"Harta yang paling berharga adalah keluarga,
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga"
-Bunga Citra Lestari-Harta Berharga-
Buat kamu yang besar di tahun 90-an pasti pernah nonton sinetron keluarga cemara. Sinetron ini merupakan serial bersambung yang tayang di RCTI pada periode 1996-2006, dan mengisahkan sebuah keluarga yang terdiri dari abah dan emak beserta anak-anaknya. Bersama-sama, mereka menjalani kehidupan berkeluarga dengan segala suka dukanya dengan profesi Abah sebagai tukang becak dan Emak sebagai ibu rumah tangga yang sangat sayang kepada anak-anaknya.
Setelah 12 tahun berlalu, serial ini dibuat ulang (remake) menjadi film bioskop. Film tersebut dibintangi oleh Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir sebagai Abah dan Emak, Zara JKT48 sebagai Euis, dan Widuri Putri Sasono sebagai Ara.
Nah buat kamu yang sudah nonton film keluarga cemara di bioskop, tentu masih ingat dengan adegan-adegan yang terjadi di film tersebut kan. Tak disangka ternyata adegan di dalam film tersebut begitu nyata dan sesuai dengan apa yang kita rasakan di kehidupan sehari-hari. Berikut adalah pesan yang dapat kita ambil dari cerita yang disuguhkan dalam film keluarga cemara.
Film ini mengajarkan kita bahwa harta yang paling berharga adalah keluarga
Rumah keluarga cemara via youtube |
Marah dengan emosi memuncak dan membentak nggak akan menyelesaikan masalah
Bahaya memarahi anak via klik dokter |
Kehilangan sahabat adalah masa yang paling berat untuk dilewati, kalau kita ikhlas pasti akan mendapatkan yang lebih baik sebagai gantinya
Sahabat baru Euis via Idn |
Selalu ada tempat di hati orang tua bagi anak-anak yang baik
Euis, Ara, dan Emak mengamati Abah di atas pohon via Instagram |
Tidak ada keluarga yang sempurna, karna kenyamanan itu justru diciptakan bukan dicari
Ara dan Abah berbicara di depan kipas via kompas |
Nah itu dia beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari film keluarga cemara. Semoga film ini dapat membuka pandangan kita tentang arti keluarga yang sesungguhnya. Selalu ingat bahwa tidak ada keluarga manapun di dunia ini yang sempurna dan tidak memiliki cacat. Lebih bijak yuk dalam melihatnya.
Salam.
Komentar
Posting Komentar