Di kelas kewirausahaan yang saya ampu, saya pernah menanyakan ini ke mahasiswa: Apakah entrepreneur itu dipelajari, atau murni keahlian bawaan sejak lahir? Pertanyaan ini muncul kembali saat saya mengikuti materi di Diplomat Sukses Season 16 . Dan terus terang, saya mendapat perspektif baru. Selama ini kita sering melihat entrepreneur sukses seolah “natural born talent”. Seakan-akan mereka punya kepekaan, nyali, intuisi, dan sense bisnis yang tidak bisa direplikasi. Namun ternyata, kompetensi wirausaha bukan hal yang abstrak. Ia bisa diidentifikasi, dinilai, dan dibedah kekuatan serta kekurangannya. Ada indikator perilaku yang memengaruhi kualitas entrepreneur dalam: Mengambil keputusan Membaca peluang pasar Mengelola risiko Membangun dan menjaga kolaborasi Dengan adanya pendekatan berbasis kompetensi ini, kita dapat melihat seberapa siap seorang entrepreneur untuk menjaga bisnis tetap hidup bahkan untuk scale up. Di sinilah saya semakin sadar bahwa kemampuan ent...
Sebagai tempat menyalurkan apa yang dibaca, dilihat, dan dialami. Kemudian diproses menjadi sebuah tulisan agar ilmunya tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain.