Langsung ke konten utama

Travel Note: Exploring the Charm of Batam

My recent trip to Batam was short but filled with beautiful impressions of the city. From modern shopping experiences to iconic religious landmarks and a glimpse into local industries, Batam offered a unique and memorable journey.

Day 1 – Arrival and a Modern Welcome

I arrived at Hang Nadim International Airport, Batam's main gateway. The airport was clean and well-organized, making my arrival smooth and comfortable. After settling in, I went straight to Grand Batam Mall, one of the most modern shopping centers in the city. The mall was impressive—with international stores, cozy cafes, and a lively crowd. It was the perfect place to relax after my flight and enjoy the modern side of Batam.

Day 2 – Visiting Iconic Mosques and Local Industry

The next day, I explored Batam’s cultural and spiritual beauty. I visited two of the city's most iconic mosques: Sultan Mahmud Riayat Syah Mosque and Jabal Arafah Mosque. Both places were peaceful and stunning, with beautiful architecture and a calm atmosphere that gave me a moment of reflection.

While exploring the area, I also visited a local tempe production site—a collaboration with Rumah Tempe Indonesia. It was fascinating to see how tempe, a traditional Indonesian food made from fermented soybeans, is produced in a clean and professional environment. The project not only preserves local culinary heritage but also empowers the community through sustainable food production.


Conclusion

Batam may be known for its industry and commerce, but it also has a softer side full of culture, community, and charm. From shopping malls to spiritual sites and local craftsmanship, my short trip to Batam left me with a deep appreciation for the city's diversity and energy.

I look forward to discovering even more next time I return!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewirausahaan : Teori Life Path Change

Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak orang yang menjadi wirausaha justru tidak memali proses yang direncanakan. Antara lain disebabkan oleh: a.       Negative displacement       Seseorang bisa saja menjadi wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya bekerja, tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selam bekerja, dipaksa/terpaksa pindah dari daerah asal. Atau bisa juga karena sudah memasuki usia pensiun atau cerai perkawinan dan sejenisnya.        Banyaknya hambatan yang dialami keturunan Cina untuk memasuki bidang pekerjaan tertentu (misalnya menjadi pegawai negeri) menyisakan pilihan terbatas bagi mereka. Di sisi lain, menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya, menjadi wirausaha pada kondisi seperti ini adalah pilihan terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak bergantung p...

Kalau saja aku mampu-Fiersa Besari

Puisi karya Fiersa Besari Marry me? via unplash Kalau saja aku mampu, sudah kukejar langkahmu agar kita dapat berjalan berdampingan. Kalau saja aku mampu, sudah kuhiasi hari-harimu dengan penuh senyuman. Kalau saja aku mampu, sudah kutemani dirimu saat dirundung kesedihan. Kalau saja aku mampu, sudah kupastikan bahwa aku pantas untuk kau sandingkan. Kalau saja aku mampu, sudah kubalikkan waktu agar saat itu tak jadi mengenalmu. Kalau saja aku mampu, sudah kuarungi hariku tanpa harus memikirkanmu. Kalau saja aku mampu, sudah kutarik jiwaku yang ingin berada di sebelahmu. Kalau saja aku mampu, sudah kuminta hatiku agar berhenti merasakanmu. Tapi, aku mampu untuk memandangimu dari kejauhan tanpa pernah berhenti mendoakan. Aku juga mampu menjadi rumah untukmu, menunggumu yang tak tahu arah pulang. Sungguh aku mampu merindukanmu tanpa tahu waktu, tanpa sedikitpun alasan. Untukmu, aku mampu. Karena kau pantas dengan semua pengorbanan. " Rasa yang tidak t...

Kewirausahaan : Tujuan Pembentukan Wirausaha

      Teori-teori diatas sudah menjelaskan mengenai bagaimana proses seseorang dapat menjadi wirausaha. Walau teori tersebut masing-masing berdiri sendiri, sebenarnya ke empat teori tersebut saling mengisi. Dengan memadukan ke empat teori tersebut dapat menjadi model tahapan pembentukan yang sifatnya lebih komprehensif. Tahapan tersebut adalah: Deficit equilibrium Seseorang merasa adanya kekurangan dalam dirinya dan berusaha untk mengatasinya. Kekurangan tersebut tidak harus berupa materi saja, namun dapat juga berupa ketidakpuasan terhadap dirinya sendiri (motivasi, standar internal, dan lain-lain). Deficit equilibrium dapat pula terjadi karena berubahnya jalur hidup, seperti jika seseorang mendapat tekanan atau hinaan, misalnya baru keluar dari penjara, serta mendapat dukungan dari orang lain (Shapero & Sokol, 1982). Pengambilan keputusan menjadi wirausaha Perasaan kekurangan mendorong dia untuk mencari pemecahannya , untuk itu dia me...