Langsung ke konten utama

A Soulful Journey: My Unforgettable Umrah in 2020

In early January 2020, I embarked on a life-changing journey with my beloved mother — our Umrah pilgrimage. It was a trip filled with spirituality, emotion, and unforgettable moments that will stay with us forever.

Our journey began in Madinah, where we stayed for four peaceful and blessed days. The city, known for its calm and spiritual atmosphere, welcomed us with open arms. Walking through the serene streets of Madinah and offering prayers at Masjid Nabawi felt like a dream. One of the most touching moments was being able to visit the grave of the Prophet Muhammad (peace be upon him). Standing there in prayer and reflection brought an overwhelming sense of peace and gratitude.

While in Madinah, we also had the opportunity to meet the sister of my friend, who had been living in the city with her husband for many years. She warmly welcomed us and kindly took us around to explore the beautiful corners of Madinah. Thanks to her, we saw a different side of the city — not just the famous landmarks, but also the quiet, charming places filled with local life and deep spiritual energy.

After our days in Madinah, we continued our pilgrimage to Makkah to perform the Umrah. The moment we entered the Masjid al-Haram and laid eyes on the Kaaba, our hearts were filled with awe and tears. One of the most unforgettable moments of the entire journey was being able to perform prayer in the first row (saf), so close to the Kaaba. It was an emotional experience that words can hardly describe — feeling so near to the heart of Islam, with my mother beside me.

This journey was not just a trip; it was a spiritual renewal and a precious time shared with my mother. Every moment — from walking in the footsteps of the Prophet to praying in the holiest places of Islam — left a lasting imprint on our hearts.

Looking back, I feel incredibly grateful for the chance to experience such a sacred journey. It reminded me of the power of faith, the beauty of togetherness, and the deep connection we have with the places that shaped our beliefs.


Bela Putra Perdana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewirausahaan : Teori Life Path Change

Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak orang yang menjadi wirausaha justru tidak memali proses yang direncanakan. Antara lain disebabkan oleh: a.       Negative displacement       Seseorang bisa saja menjadi wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya bekerja, tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selam bekerja, dipaksa/terpaksa pindah dari daerah asal. Atau bisa juga karena sudah memasuki usia pensiun atau cerai perkawinan dan sejenisnya.        Banyaknya hambatan yang dialami keturunan Cina untuk memasuki bidang pekerjaan tertentu (misalnya menjadi pegawai negeri) menyisakan pilihan terbatas bagi mereka. Di sisi lain, menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya, menjadi wirausaha pada kondisi seperti ini adalah pilihan terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak bergantung p...

Kalau saja aku mampu-Fiersa Besari

Puisi karya Fiersa Besari Marry me? via unplash Kalau saja aku mampu, sudah kukejar langkahmu agar kita dapat berjalan berdampingan. Kalau saja aku mampu, sudah kuhiasi hari-harimu dengan penuh senyuman. Kalau saja aku mampu, sudah kutemani dirimu saat dirundung kesedihan. Kalau saja aku mampu, sudah kupastikan bahwa aku pantas untuk kau sandingkan. Kalau saja aku mampu, sudah kubalikkan waktu agar saat itu tak jadi mengenalmu. Kalau saja aku mampu, sudah kuarungi hariku tanpa harus memikirkanmu. Kalau saja aku mampu, sudah kutarik jiwaku yang ingin berada di sebelahmu. Kalau saja aku mampu, sudah kuminta hatiku agar berhenti merasakanmu. Tapi, aku mampu untuk memandangimu dari kejauhan tanpa pernah berhenti mendoakan. Aku juga mampu menjadi rumah untukmu, menunggumu yang tak tahu arah pulang. Sungguh aku mampu merindukanmu tanpa tahu waktu, tanpa sedikitpun alasan. Untukmu, aku mampu. Karena kau pantas dengan semua pengorbanan. " Rasa yang tidak t...

Kewirausahaan : Tujuan Pembentukan Wirausaha

      Teori-teori diatas sudah menjelaskan mengenai bagaimana proses seseorang dapat menjadi wirausaha. Walau teori tersebut masing-masing berdiri sendiri, sebenarnya ke empat teori tersebut saling mengisi. Dengan memadukan ke empat teori tersebut dapat menjadi model tahapan pembentukan yang sifatnya lebih komprehensif. Tahapan tersebut adalah: Deficit equilibrium Seseorang merasa adanya kekurangan dalam dirinya dan berusaha untk mengatasinya. Kekurangan tersebut tidak harus berupa materi saja, namun dapat juga berupa ketidakpuasan terhadap dirinya sendiri (motivasi, standar internal, dan lain-lain). Deficit equilibrium dapat pula terjadi karena berubahnya jalur hidup, seperti jika seseorang mendapat tekanan atau hinaan, misalnya baru keluar dari penjara, serta mendapat dukungan dari orang lain (Shapero & Sokol, 1982). Pengambilan keputusan menjadi wirausaha Perasaan kekurangan mendorong dia untuk mencari pemecahannya , untuk itu dia me...