Langsung ke konten utama

Empowering Local Businesses: A Memorable Journey to Samarinda

 Empowering Local Businesses: A Memorable Journey to Samarinda

Earlier this year, I had the meaningful opportunity to visit Samarinda, the capital of East Kalimantan, not as a tourist — but as a trainer, sharing knowledge and inspiration with local entrepreneurs. I was invited to teach as part of a program by PPEJP (Center for Export Education and Training), under the Ministry of Trade, to help prepare MSMEs (UMKM) to become export-ready businesses.

For two full days, I had the privilege of training MSME owners from Samarinda and surrounding areas. The participants were enthusiastic, eager to learn, and full of potential. Our sessions focused on how to build globally competitive businesses, exploring topics such as market access, product quality, branding, and the logistics of international trade.

It was truly inspiring to see how passionate these entrepreneurs were about growing their businesses beyond borders. Their commitment to improvement and innovation reminded me that local businesses, when empowered with the right tools and knowledge, can become strong players in the global market.

After the training concluded, I was fortunate enough to spend some time exploring Samarinda. The city surprised me with its calm beauty and rich cultural atmosphere. Nestled along the banks of the Mahakam River, Samarinda offers a unique blend of urban development and traditional heritage. From the local cuisine to the friendliness of its people, every moment in the city left a lasting impression on me.

Samarinda is more than just a city — it's a place full of potential, both in its people and its natural charm. I left with a full heart, grateful not only for the chance to teach but also for the warm hospitality and cultural richness I experienced during my stay.

This journey reminded me that knowledge-sharing is a two-way street. While I came to teach, I also learned — about resilience, community spirit, and the power of small businesses to dream big.


Bela Putra Perdana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kewirausahaan : Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang

Pandangan Ahli Ekonomi 1)       Wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. 2)       Wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi dan perbaikan produksi lainnya. 3)       Dengan kata lain, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa. Pandangan Ahli Manajemen 1)       Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis dan orgasisasi usaha baru ( Marzuki Usman, 1997:3 ). 2)   ...

Sebuah Kehormatan di Agriyaponik Cibubur: Orasi, Kolaborasi, dan Mimpi Tentang Ketahanan Pangan (An Honor at Agriyaponik Cibubur: A Speech, A Collaboration, and A Shared Dream of Food Security)

Pada hari Jumat, 23 Mei 2025, saya mendapatkan kehormatan luar biasa untuk memenuhi undangan dari Bapak Paul Soetopo, seorang tokoh inspiratif yang begitu peduli terhadap integrasi pertanian berkelanjutan. Kami bertemu di kediamannya yang sekaligus menjadi pusat kegiatan farming integration bernama Agriyaponik , yang terletak di kawasan hijau Cibubur. Begitu saya tiba di lokasi, saya langsung merasakan semangat kolaborasi dan inovasi yang begitu kental. Agriyaponik bukan hanya sebuah lahan pertanian, melainkan living lab —tempat di mana ide-ide hijau tumbuh dan berbuah nyata. Di sana terdapat peternakan ayam petelur Omega , lele organik , serta beragam tanaman hidroponik yang ditanam secara organik dan terintegrasi. Yang membuat saya semakin bangga, adalah karena Rumah Tempe Indonesia —usaha yang saya bangun bersama ayah saya sejak 2012 di Bogor—ikut menjadi bagian penting dari ekosistem ini. Tempe dan tahu yang diproduksi di sana merupakan hasil kolaborasi dengan Agriyaponik, seka...