Langsung ke konten utama

Rumah Tempe Indonesia: A Hub of Innovation for Tempeh Production in Indonesia

Tempeh, a traditional Indonesian fermented soybean product, has gained international recognition as a highly nutritious and sustainable source of plant-based protein. As the demand for tempeh continues to grow both domestically and globally, Rumah Tempe Indonesia (RTI) has emerged as a leading center for innovation, education, and sustainable production practices in the tempeh industry.

What is Rumah Tempe Indonesia?

Located in Bogor, West Java, Rumah Tempe Indonesia was established in 2012 by the Indonesian cooperative tempeh and tahu. (Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) in collaboration with government and academic institutions. The facility was created in response to the need for a standardized, hygienic, and environmentally friendly model for tempeh production. RTI not only functions as a production center but also as a training facility, research hub, and community empowerment program.



Innovation in Production Techniques

One of the primary goals of RTI is to modernize traditional tempeh-making techniques while preserving the cultural heritage behind the food. The center integrates hygienic processing methods, quality control systems, and food safety standards that meet both national and international certifications. By introducing innovations such as stainless steel equipment, fermentation chambers, and improved packaging solutions, RTI ensures consistent product quality and longer shelf life.

Empowering Local Producers

RTI plays a critical role in empowering small-scale tempeh producers across Indonesia. Through workshops, hands-on training, and knowledge sharing, RTI helps local producers improve their skills, increase productivity, and adopt best practices. This empowerment model not only supports economic development but also strengthens food security at the grassroots level.

Tempeh as a Global Superfood

As plant-based diets become increasingly popular worldwide, tempeh has been recognized as a superfood due to its high protein content, probiotics, and versatility in cooking. RTI actively promotes tempeh on the global stage by participating in food expos, collaborating with international research institutions, and supporting export-oriented entrepreneurs.

Sustainability and Community Development

Sustainability is at the core of RTI's mission. The facility employs eco-friendly practices such as waste management, water recycling, and the use of renewable energy sources. In addition, RTI works closely with local farmers to source non-GMO soybeans, promoting sustainable agriculture and fair trade.

Conclusion

Rumah Tempe Indonesia stands as a shining example of how traditional food industries can evolve through innovation, collaboration, and sustainability. As the world looks for healthy and eco-friendly protein alternatives, tempeh—and institutions like RTI—are poised to play a pivotal role in shaping the future of food, both in Indonesia and beyond.


Bela Putra Perdana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebaik-baik Teman Duduk adalah buku

Buku adalah teman duduk yang tidak akan memujimu dengan berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu, dan teman yang tidak membuatmu bosan. Dia adalah teman yang sangat toleran, yang tidak akan mengusirmu. Dia adalah tetangga yang tidak akan menyakitimu. Dia adalah teman yang tidak akan memaksamu mengeluarkan apa yang kamu miliki. Dia tidak akan memperlakukanmu dengan tipu daya, tidak akan menipumu dengan kemunafikan, dan tidak akan membuat kebohongan. Buku adalah sesuatu yang jika kamu pandang maka akan menajamkan kemampuan intelektual, membuat lidah tidak kelu, dan membuat ujung jemari semakin indah. Dia akan memperkaya ungkapan-ungkapanmu, akan menenangkan jiwa, dan mengisi dada. Buku akan memberikan penghormatan orang-orang awam dan persahabatan dengan raja-raja, kepadamu. Dengannnya kamu akan mengetahui sesuatu hanya dalam sebulan. Satu hal yang tidak bisa kamu dapatkan dari mulut orang dalam satu masa. Dengannya kamu juga bisa menghindarkan hutang dan kesusahan mencari rezeki. ...

Tempe Across the Miles: A Cultural Journey to Share Indonesia’s Heritage with the World

On Tuesday, April 29, I set out on a meaningful road trip from Bogor with two trusted colleagues, Pak Deddi and Dadan. What seemed like a business trip at first, quickly turned into something far deeper—a cultural and entrepreneurial journey fueled by passion for tempeh , a humble Indonesian food with global potential. Our first stop was SMKN 63 Jakarta, where we met with the vice principal and leadership team. We discussed an exciting plan to collaborate between Rumah Tempe Indonesia—an innovation center I proudly lead—and the school. We envision a tempeh production training center inside SMKN 63, giving students hands-on experience in food innovation, entrepreneurship, and cultural preservation. Rumah Tempe Indonesia has always believed that partnerships—whether with schools, universities, private or public sectors—are key to reviving and modernizing this traditional food. From Jakarta, we hit the road again, heading toward Semarang to meet the owner of a tofu factory with whom we...

Cermat dalam memilih teman

 Dari Abu Musa, ia berkata: "Perumpamaan orang mukmin dengan mukmin lainnya, laksana satu bangunan yg saling menguatkan satu sama lainnya. Perumpamaan teman yg saleh, laksana seorang penjual minyak wangi, meskipun kamu tidak mendapatkan minyak wanginya, namun kamu akan mendapatkan semerbak wanginya. Sedangkan perumpamaan teman yg buruk adalah laksana tukang pandai besi. Jika ia tidak membakarmu, maka percikan apinya akan mengenaimu. Seorang bendahara yg amanah, yg menunaikan apa yg telah diamanahkan padanya, maka baginya pahala seperti pahala salah seorang dari dua orang yg bersedekah. (HR. Ahmad Imam Ahmad bin Hanbal, No. 18798)